Dahulu kala, wilayah Huangzhou mengalami kelaparan yang parah selama bertahun-tahun. Ditambah lagi menyebarnya wabah mengerikan melanda kota itu, menjerumuskan penduduknya ke dalam kesengsaraan yang lebih dalam. Sakit dan kelaparan, mereka berjuang mati-matian untuk bertahan hidup.
Seorang gadis misterius di tepi danau
Suatu hari, tepi Danau Barat yang tenang dipenuhi keributan. Sebuah perahu besar dengan tenang muncul di dermaga. Di atas perahu itu duduk seorang wanita muda yang sangat cantik dan bersikap tenang. Saat para penonton yang penasaran berkumpul, gadis itu berdiri dan menyapa mereka:
“Jika ada yang bersedia membayar untuk membeli saya, maka saya akan mengikutinya dan melayani di rumahnya sebagai pelayan.”
Kata-katanya mengejutkan orang banyak. Namun apa yang dikatakannya selanjutnya membuat mereka semakin tercengang: Setiap koin yang diterimanya akan digunakan sepenuhnya untuk membantu orang-orang Huangzhou yang menderita.
Keajaiban yang tak terduga
Kabar tentang tawarannya yang mengejutkan menyebar seperti api. Para pedagang, pemilik tanah, dan penduduk kota yang penasaran bergegas ke tepi danau, ingin melihat sekilas keindahan misterius itu. Tergerak oleh kata-katanya dan terpikat oleh penampilannya, banyak yang berlomba untuk membawanya pulang.
Karena tidak terdapat kesepakatan, seseorang mengusulkan: Siapapun yang dapat melempar uang dan mendarat langsung pada gadis itu akan memenangkan hak untuk mengklaimnya. Orang banyak setuju, dan segera koin perak, tembaga, dan bahkan emas beterbangan di udara menuju perahu.
Namun sesuatu yang luar biasa terjadi. Tidak ada satu koin pun yang menyentuhnya. Setiap keping malah jatuh di kakinya, membentuk tumpukan yang semakin besar di haluan. Seolah-olah ada kekuatan tak terlihat yang melindunginya dari serangan.
Para penonton terdiam. Satu per satu, mereka menyerah dan mundur. Wanita muda itu tetap duduk, tenang dan kalem. Dengan gerakan terima kasih yang anggun, dia mengumpulkan koin-koin dan membagikannya kepada orang-orang miskin yang berkumpul di dekat situ.
Belas kasih yang menyebar bagai riak air
Berita tentang peristiwa tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh Huangzhou. Terinspirasi oleh gadis itu, banyak penduduk kota yang kaya datang untuk menawarkan bantuan. Sumbangan mengalir deras. Yang lapar diberi makan, yang sakit dirawat, dan awan ketakutan yang menyelimuti kota itu mulai tersingkir.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, orang-orang merasakan harapan. Semua itu telah digerakkan oleh tindakan belas kasih seorang wanita muda—tindakan yang bergelombang ke luar untuk mengubah nasib seluruh kota.
Kebenaran terungkap
Beberapa hari kemudian, perahu itu kembali ke Danau Barat. Gadis itu muncul kembali, tetapi kali ini ada sesuatu yang berubah. Cahaya cemerlang mengelilinginya, dan seluruh tubuhnya berkilauan dengan cahaya dewa. Saat itulah kebenaran menjadi jelas: Dia bukan wanita biasa.
Dengan tangan terlipat dan senyum hangat, dia berbicara kepada orang banyak yang tercengang:
“Saya adalah Guanyin, Bodhisattva Welas Asih. Saya datang ke tempat ini untuk membangkitkan kebaikan di hati kalian. Simpati dan belas kasih adalah kebajikan yang paling mulia. Membantu orang lain adalah tugas suci. Melindungi yang lemah adalah tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan. Kalian yang telah menunjukkan belas kasih akan diberkati.”
Diliputi emosi, orang-orang berlutut dengan penuh hormat, telapak tangan saling menangkup dalam doa. Tersentuh oleh kehadirannya dan cahaya yang dibawanya ke dalam hidup mereka.
Kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita bahwa ketika masyarakat mulai kehilangan kompas moralnya, baik melalui bencana alam atau krisis buatan manusia, pembawa pesan kebajikan mungkin muncul diam-diam. Seperti Bodhisattva, mereka sering kali mengambil wujud biasa — mudah diabaikan di jalan atau disangka orang yang lewat. Namun melalui kata-kata dan tindakan mereka, mereka membangkitkan kebaikan dalam diri orang lain, mencegah bencana, dan mengembalikan cahaya ke dunia.
Hidup itu berharga. Demi kesejahteraan anda sendiri dan demi kebaikan orang-orang di sekitar anda, kembangkanlah hati yang penuh kasih sayang. Dan jika seseorang muncul untuk membimbing anda menuju kebaikan dan kebenaran — dengarkan. Anda mungkin telah bertemu dengan seorang pembawa pesan yang dikirim untuk membantu sebelum badai tiba.