Budaya

Shen Yun adalah Budaya Dewata

Kaisar Kuning
Pendiri Tiongkok yang legendaris, sang Kaisar Kuning. (Blue Hsiao/The Epoch Times)

Menurut legenda, Kaisar Kuning membentuk peradaban Tiongkok pada tahun 2697 SM. Dia dikatakan telah menstabilkan Tiongkok: Dialah yang menyatukan suku-suku dan mengubah masyarakat dari yang bergantung pada berburu menjadi yang menanam tanaman pangan, dan pemerintahannya makmur dengan penemuan-penemuan yang produktif. Pengetahuan-pengetahuan yang penting untuk peradaban umat manusia menjadi dikenal selama masa ini, seperti pengetahuan dalam bidang musik, kedokteran, aritmatika, tulisan, dan pembuatan perahu, sutra, serta pakaian.

Dikatakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan spiritual selama hidupnya. Menurut legenda, ketika dia siap, surga terbuka untuknya, dan seekor naga berwarna kuning turun. Dikisahkan bahwa dia telah terbang ke atas dengan menunggangi naga kuning tersebut, membawa bersamanya lebih dari 70 pejabat yang juga mencapai pencerahan, dan meninggalkan peradaban yang kaya serta 10.000 saksi dari penerbangan spektakuler tersebut.

Dua pemberi pengaruh besar budaya Tiongkok lainnya, Lao Zi dan Konfusius, lahir sekitar 2.500 tahun kemudian. Keduanya lahir di Dinasti Zhou ketika sedang mengalami kemundurannya. Lao Zi menginstruksikan orang-orang untuk kembali ke alam asalnya, memurnikan diri, dan meninggalkan kepada orang-orang “Dao dan Kebajikan Klasik”, umumnya dikenal sebagai “Dao De Jing.” Konfusius mengajarkan kebaikan, dan bahwa melalui kebajikan orang dapat mencapai Dao.

Pada tahun 67 M., ajaran Buddha Sakyamuni yang berasal dari India, tersebar diseluruh Tiongkok, mengajarkan penyelamatan diri dan meditasi, yang semakin memperkaya pemikiran spiritual dan budaya Tiongkok.

Budaya Dewata Terus Berlanjut

Sekitar 5.000 tahun setelah masa pemerintahan Kaisar Kuning, pada tahun 2006, sekelompok seniman membentuk perusahaan seni pertunjukan di New York, yang mereka beri nama Shen Yun Performing Arts. Visi mereka adalah mengembalikan dan menyebarkan budaya tradisional Tiongkok, mempertahankan kedalaman dan esensinya, dan menyampaikan kebijaksanaan, kepada orang-orang di seluruh dunia saat ini.

Bahkan nama “Shen Yun”, adalah pengingat akan esensi mendalam dari budaya yang disampaikan oleh perusahaan seni tersebut. “Shen Yun” diterjemahkan secara bebas sebagai “keindahan makhluk surgawi yang menari”.

Situs web perusahaan Shen Yun menyatakan: “Sejak zaman kuno, Tiongkok telah dikenal sebagai ‘Kerajaan Langit’. Ini tidak hanya merujuk pada kekuatan dan posisi Tiongkok sebagai Kerajaan Tengah Asia Timur, tetapi juga menjelaskan makna yang lebih mendalam, menggambarkan sebuah tanah di mana dewa dan manusia pernah hidup berdampingan.

 “Nama ‘Kerajaan Langit’ mengacu pada kepercayaan bahwa dewa, melalui berbagai dinasti, telah menurunkan budaya yang kaya dan berlimpah kepada orang-orang Tiongkok. Budaya Tiongkok dengan demikian dikenal sebagai ‘terinspirasi oleh dewata,’ dan merupakan satu-satunya budaya di dunia yang memiliki sejarah tercatat selama 5.000 tahun.”

Jenis-jenis pengalaman yang dibicarakan banyak orang setelah menonton Shen Yun menunjukkan bahwa kebijaksanaan Negeri Dewa, rumah bagi Konfusius, Lao Zi, dan orang bijak yang tak terhitung jumlahnya, telah menyentuh para penonton.

Setelah menonton Shen Yun tahun 2019 di Paris, Laurent Dassault dari Grup Marcel Dassault berkata: “Saya merasa ada pemikiran mendalam dalam budaya Tiongkok, melalui sejarahnya, dan itu sangat menyentuh kita orang Eropa, karena kita tidak punya semua sejarah itu di seluruh keluarga Eropa kita, dan terutama di Perancis yang kita cintai ini”.

Dan setelah menonton pertunjukan Shen Yun di Boston pada bulan Januari, pengusaha Mike Li berkata: “Apa yang saya lihat bukan hanya seni pertunjukan. Ini adalah budaya tradisional Tiongkok, budaya yang terinsoirasi oleh dewata? Budaya dengan beberapa ribu tahun yang memuliakan langit dan bumi”.

Mewujudkan Budaya Tiongkok

Shen Yun Performing Arts menyampaikan makna ini ke khalayak modern melalui para pemain Shen Yun. Semua pemain, mulai dari musisi orkestra Shen Yun, hingga virtuoso solo, hingga penari Tiongkok klasik, hingga konduktor dan para teknisi panggung, bekerja sama untuk menghubungkan penonton dengan esensi budaya Tiongkok.

Konfusius berkata, “Kemana pun Anda pergi, pergilah dengan sepenuh hati”. Para seniman pertunjukkan Shen Yun, mewujudkan perkataan ini, dengan fokus dan disiplin. Setiap tahun, 80-anggota Shen Yun (ada enam kelompok untuk musim 2019) berkeliling dunia, menyampaikan kebijaksanaan paling megah yang muncul dari budaya yang dibuat selama beberapa dinasti.

Seperti banyak biksu dan orang bijak di sepanjang sejarah Tiongkok, para pemain Shen Yun bermeditasi bersama setiap hari, dan menerapkan disiplin diri tidak hanya pada tubuh mereka tetapi juga pada hati dan pikiran mereka.

Setelah menonton pertunjukan di Tokyo, penari dan koreografer Jepang Erika Akoh berkata: “Keterampilan menari dari setiap pemainnya luar biasa. Meskipun tidak ada bahasa vokal yang digunakan, mereka menggambarkan keadaan pikiran setiap karakter melalui bahasa tubuh dan tarian.”

 “Saya sangat merasakan kualitas yang diperlukan oleh dunia yaitu kebenaran, kasih sayang, keanggunan, dan kedamaian dalam program ini,” katanya. “Melalui pertunjukan tarian, kualitas-kualitas ini disampaikan secara alami. Nilai-nilai tradisional digambarkan dengan indah sehingga mudah dipahami.”

Tampil di gedung-gedung pertunjukan di seluruh dunia, dan dengan banyak pertunjukan yang tiketnya terjual habis, Shen Yun terus memperluas turnya. Perusahaan ini sekarang berada di musim ke-13, telah menambahkan kota-kota baru ke jadwal tur tahun ini, juga telah meningkatkan jumlah pertunjukan di beberapa kota besar.

Informasi lebih lanjut mengenai Shen Yun, silahkan kunjungi: shenyun.com

Lebih banyak artikel Budaya, silahkan klik di sini.

VIDEO REKOMENDASI