Budaya

Wawasan Manajemen Modern dari Kebijaksanaan Kuno: Memelihara Kuda Secara Terpisah dan Memelihara Babi Bersama-Sama

Dalam catatan sejarah Tiongkok, kearifan nenek moyang kita seringkali melampaui waktu, memberikan pelajaran berharga bagi kehidupan masa kini. Salah satu mutiara kebijaksanaan kuno berasal dari periode Negara-negara Berperang, ketika praktik “Memberi Makan Kuda Secara Terpisah” dan “Memelihara Babi Bersama” tidak hanya berkaitan dengan peternakan, tetapi juga tentang seni kepemimpinan dan manajemen.

Dua Kuda

Saat periode Negara-negara Berperang, dua jenis kuda terkenal di wilayah utara Tiongkok, yaitu kuda Mongolia yang kuat, mampu membawa beban berat, dan kuda Dawan yang dapat berlari dengan kencang, yang terkenal karena kecepatan dan daya tahannya. Seorang pedagang di Handan memiliki satu dari setiap jenis. Dia menggunakan kuda Mongolia untuk mengangkut barang dan kuda Dawan untuk mengirimkan pesan.

Terlepas dari kekuatan mereka, ketika kuda-kuda ini diasuh bersama, mereka sering berebut makanan, sehingga mengakibatkan cedera dan memerlukan pengobatan yang mahal. Situasi ini sangat meresahkan sang saudagar hingga kedatangan Bole, seorang ahli penjinak kuda yang dikenal karena kemampuannya dalam melihat potensi kuda.

Setelah mengunjungi rumah pemeliharaan kuda sang pedagang, Bole menawarkan solusi sederhana namun mendalam: “Pisahkan tempat pemeliharaannya.” Pedagang itu mengikuti nasihat ini, dan kuda-kuda itu tidak lagi berkelahi, masing-masing tumbuh sehat di tempat mereka masing-masing.

Babi Milik Saudagar

Didorong oleh keberhasilannya dalam memelihara kuda, pedagang tersebut kemudian menerapkan prinsip yang sama pada babi-babinya, dengan memisahkan tempat makan mereka. Namun, hal ini membuahkan hasil yang tidak terduga: babi menjadi pilih-pilih makanan dan tidak gemuk-gemuk. Karena bingung, pedagang itu sekali lagi meminta nasihat Bole.

Bole menahan tawa melihat keluhan pedagang itu dan menasihati: “Beternak babi tidak seperti beternak kuda; mereka harus makan dari tempat yang sama.” Pedagang itu mencoba pendekatan ini, dan yang membuatnya senang, babi-babi itu bersaing untuk mendapatkan makanan, makan dengan lahap, dan dengan cepat menjadi gemuk.

Pelajaran untuk Manajemen Modern

Dari perspektif manajemen modern, inti dari “Memberi Makan Kuda Secara Terpisah” adalah menghindari menugaskan dua individu yang kompeten untuk tugas yang sama dan menempatkan orang yang tepat pada posisi yang benar. Seperti dua kuda yang luar biasa di atas, persaingan dan iri hati dapat muncul ketika individu-individu yang sama-sama berbakat bekerja sama, sehingga menyebabkan inefisiensi; menugaskan mereka tanggung jawab terpisah seringkali lebih praktis.

Menerapkan Strategi Kuno dalam Kepemimpinan

Baik kaisar kuno maupun pemimpin modern bisa mendapatkan keuntungan dari strategi ini. Untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan individu yang berkemampuan, manajemen tidak hanya harus mempekerjakan mereka dengan bijak tetapi juga menempatkan mereka pada peran yang sesuai dengan bakat unik mereka. Hal ini memungkinkan setiap individu untuk tumbuh dan berkontribusi secara efektif terhadap organisasi.

Memahami Sifat Tim

Sifat alami babi yang rakus menunjukkan bahwa lingkungan makan bersama merangsang nafsu makan mereka karena persaingan, sehingga mencapai tujuan untuk menggemukkan mereka lebih cepat. Demikian pula dalam manajemen, apakah akan “memisahkan” atau “menggabungkan” bergantung pada individu yang terlibat. Individu yang mandiri dan cakap, seperti kuda Dawan, memerlukan tanggung jawab tersendiri, sedangkan individu yang masih berkembang, seperti babi muda, mendapat manfaat dari lingkungan yang kompetitif untuk

Seni Komposisi Tim

Kepemimpinan bukan hanya tentang bakat individu tetapi juga bagaimana bakat-bakat tersebut dipadukan. Tim yang komposisinya buruk dapat menyia-nyiakan sumber daya terbaik sekalipun. Para pemimpin harus memasangkan individu-individu sehingga kemampuan mereka saling melengkapi dan bukan menghalangi satu sama lain, sehingga memerlukan pemahaman mendalam tentang kekuatan masing-masing orang dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi keberhasilan tim.

sumber daya terbaik sekalipun. Para pemimpin manajemen harus memasangkan individu-individu sehingga kemampuan mereka saling melengkapi dan bukan menghalangi satu sama lain, sehingga memerlukan pemahaman mendalam tentang kekuatan masing-masing orang dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi keberhasilan tim. (Gambar: Christina Morillo dari Piksel)

Hakikat Kepemimpinan

Sejarah penuh dengan individu-individu yang tampaknya biasa-biasa saja yang mencapai kesuksesan, sering kali karena penggunaan bakat mereka secara strategis. Mereka tahu bagaimana memotivasi bawahannya dan memahami bahwa esensi manajemen adalah menyelesaikan tugas melalui orang lain. Efektivitas seorang pemimpin tidak diukur dari tindakannya tetapi dari seberapa baik dia memanfaatkan timnya untuk mencapai tujuan.

Kesimpulannya, praktik kuno “Memberi Makan Kuda Secara Terpisah” dan “Memelihara Babi Bersama” menawarkan lebih dari sekadar nasihat pertanian; mereka memberikan wawasan abadi tentang manajemen dan kepemimpinan yang efektif. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, para pemimpin saat ini dapat menciptakan tim yang harmonis dan produktif yang sesuai dengan tugas dan tujuan kolektif mereka.

Lebih banyak kisah Budaya, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

VIDEO REKOMENDASI