Pentingnya memahami emosi diakui secara luas pada tahun 1995, dengan diterbitkannya buku terlaris dari Daniel Goleman berjudul Emotional Intelligence.
Memahami emosi adalah keterampilan sosial yang berharga yang jarang diajarkan, tetapi dapat dipelajari.
Belajar mengenali emosi anda sendiri dan emosi orang lain merupakan langkah penting menuju kecerdasan emosional yang akan membawa peningkatan komunikasi dan hubungan.
Meskipun anda tidak dapat mengendalikan emosi, apalagi emosi orang lain; adalah mungkin, dan disarankan, untuk mengatur bagaimana anda bereaksi terhadap emosi.
Apakah Emosi?
Emosi adalah respons psikologis terhadap rangsangan, atau pemicu. Emosi bisa bersifat positif atau negatif, ringan atau intens, dan cara kita mengalaminya adalah melalui perasaan, yang seringkali bersifat fisiologis. Emosi malu, misalnya, bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, gugup, atau rendah diri, tergantung intensitasnya.
Psikolog, Rachel Allyn Ph.D. menggambarkan emosi sebagai “data mentah”, yang memicu perasaan berbeda yang dapat bervariasi tergantung pada orangnya. Misalnya, ketika emosi kemarahan muncul di antara dua orang, satu pihak mungkin merasa frustrasi, sementara yang lain mengalaminya sebagai gangguan, berdasarkan gagasan dan pikiran masing-masing.
Apakah Emosi bisa sangat kuat? Emosi mempengaruhi pemikiran dan perilaku kita, dan mengaktifkan naluri bertahan hidup. Emosi yang intens dapat mengurangi kemampuan kita untuk berpikir jernih; tapi untungnya emosi bersifat sementara. Perasaan yang ditimbulkan oleh emosi bisa bertahan lebih lama.
Dr. Paul Ekman, pelopor dalam studi emosi, menamakan ketakutan, kemarahan, kesedihan, kegembiraan, kejutan dan jijik sebagai enam emosi dasar yang diproduksi di otak manusia, yang pada akhirnya menambahkan rasa malu, malu, kegembiraan, hiburan, kepuasan, kepercayaan, kebanggaan, dan penghinaan sebagai emosi inti lebih lanjut.

Kemudian, ditentukan bahwa emosi dapat dicampur seperti warna untuk menciptakan emosi yang lebih kompleks. Sebuah studi oleh Frontiers for Young Minds menemukan 25 kategori emosi yang berbeda melalui studi tentang 300.000 respons emosional yang diajukan oleh peserta yang menjadi sasaran berbagai klip video yang menstimulus emosi.
Apakah Kecerdasan Emosi?
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri, dan bereaksi secara sadar terhadap emosi orang lain.
Orang yang cerdas secara emosional pandai dalam resolusi konflik, tetap tenang dalam situasi stres, dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan orang lain. Mereka tidak mungkin bereaksi gegabah, karena mereka mengerti bahwa emosi yang kuat pun bersifat sementara.
Untuk mencapai kecerdasan emosional, ada lima aspek yang harus diperhatikan; yang pertama dan paling penting adalah kesadaran diri.
Mencapai Kesadaran Diri
Kesadaran diri mencakup kemampuan untuk secara akurat menilai perasaan anda dan apa yang memicunya, kemampuan dan keterbatasan anda, dan bagaimana orang lain memandang anda.
Untuk mendapatkan kesadaran diri, penting untuk tidak menghakimi, menerima, dan realistis dalam penilaian anda, bahkan ketika anda menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan. Ada sejumlah metode efektif untuk meningkatkan kesadaran diri.
Buatlah jurnal emosi.
Luangkan waktu sejenak setiap malam untuk merenungkan peristiwa hari itu dan emosi apa yang dipicunya. Tuliskan bagaimana perasaan anda dan bagaimana anda bereaksi; dan, jika bisa, bagaimana perasaan anda tentang reaksi anda. Ingatlah untuk benar-benar jujur pada diri sendiri.
Tinjauan berkala jurnal emosi anda akan membantu anda mengenali tren dan keadaan yang memicu emosi yang kuat, yang pada gilirannya akan memungkinkan anda untuk mengantisipasi situasi stres dan menjaga stabilitas emosi.
Carilah masukan dari luar. Untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang bagaimana orang lain memandang anda, mintalah pendapat jujur mereka yang mengenal tentang anda, termasuk kekuatan dan kelemahan, potensi, dan kesalahan.
Berhati-hatilah untuk tidak menilai penilaian mereka, lihatlah sebagai umpan balik yang membangun, sebagai alat yang penting untuk membangun kesadaran diri.
Bandingkan penilaian yang bervariasi untuk menentukan tren dan mendapatkan pandangan keseluruhan tentang bagaimana anda dipersepsikan.
Berlatih meditasi dan mindfulness.
Berlatih untuk hadir dalam hati dan pikiran, dan menjalani hidup dengan cara yang tidak menghakimi dan terbuka. “Perhatian penuh” ini adalah cara yang bagus untuk menjadi lebih sadar diri. Meditasi juga dapat membantu seseorang mencapai kesadaran yang lebih besar.
“Dalam kondisi perhatian penuh, seseorang tidak hanya tenang dan bahagia, tetapi juga waspada dan terjaga. Meditasi bukanlah penghindaran; itu adalah pertemuan yang tenang dengan kenyataan.”
Thich Nhat Hanh
Bicaralah pada diri sendiri.
Meskipun perasaan batin anda mungkin terlalu pribadi atau terlalu rumit untuk dibagikan dengan nyaman, anda selalu dapat mengadakan percakapan yang bermakna dengan diri sendiri.
Kita sering menyelesaikan masalah secara tidak sadar saat melakukan aktivitas lain; tetapi seseorang juga dapat mengendalikan kemana pikiran mengembara.
Pikirkan tentang apa yang ingin anda pelajari, buat agenda, dan lakukan pertemuan dengan pikiran anda. Ketika anda menemukan diri anda yang sebenarnya, anda mungkin memiliki sahabat baru.
Mengelola Emosi
Setelah anda dapat mengenali emosi anda, akan lebih mudah untuk mengontrol reaksi anda, atau “mengatur diri sendiri”.
Stres adalah keadaan yang membuat kita tetap waspada selama situasi yang mengancam, tetapi juga dapat mengintensifkan reaksi kita terhadap emosi, yang mengakibatkan agitasi dan suasana hati yang buruk.
Memoderasi stres adalah komponen penting dalam mengelola emosi yang dapat membantu kita berfungsi secara bertanggung jawab dan efektif.
Untuk menenangkan pikiran dan memberi diri anda waktu untuk memproses perasaan anda, mundurlah selangkah, beri waktu berstirahat sejenak, atau alihkan dengan olahraga atau musik. Perhatian penuh, sekali lagi, adalah alat yang sangat baik untuk mendapatkan ketenangan, dan membuka pintu untuk pemecahan masalah dan penerimaan.
Teknik lain yang membantu pengaturan diri adalah pembingkaian ulang kognitif. Hal ini melibatkan penafsiran ulang situasi negatif dengan cara yang positif, sehingga mengubah respons emosional anda.
Mirip dengan mencari lapisan perak, atau melihat cangkir setengah penuh, pembingkaian ulang kognitif memungkinkan anda melihat situasi dari perspektif alternatif dan menafsirkannya dengan emosi yang berbeda, sehingga menghindari reaksi yang tidak berguna seperti mengasihani diri sendiri atau panik.
Motivasi Intrinsik
Orang yang cerdas emosional termotivasi oleh kebutuhan batin mereka, bukan tujuan ekstrinsik seperti uang dan pengakuan. Motivasi intrinsik berfokus pada penghargaan internal, seperti kepuasan pekerjaan yang dilakukan dengan baik, pertumbuhan spiritual, atau kegembiraan menciptakan sesuatu yang indah; mendorong dorongan untuk terlibat sepenuhnya dan menjadi “hadir pada saat ini.”
Untuk meningkatkan motivasi anda, hindari berfokus pada penghargaan eksternal sebagai tujuan utama anda. Alih-alih, ambil langkah-langkah yang akan membawa anda ke tujuan internal yang bermakna dengan imbalan pribadi yang lebih besar. Buat hal-hal menarik dengan menantang diri sendiri, dan rayakan kemajuan anda.
Membangun motivasi intrinsik dapat membantu anda menjadi lebih sukses, karena praktik ini mendorong dorongan dan komitmen untuk melakukan yang terbaik, mengambil inisiatif, dan mencapai kepuasan batin. Psychology Today mengungkapkan bahwa sekadar memikirkan tujuan yang bermakna telah terbukti merangsang korteks prefrontal di otak, tempat perencanaan dan pengambilan keputusan berlangsung.
Empati, atau Kesadaran
Sekarang saatnya untuk mengambil apa yang telah anda pelajari tentang emosi dan menerapkannya pada orang lain. Memahami bahwa setiap orang yang anda temui memiliki kumpulan pemicu dan perasaan emosional masing-masing, yang mungkin bertepatan atau tidak dengan anda, akan memfasilitasi empati.
Orang yang cerdas secara emosional terampil dalam memahami dan merespons emosi orang lain dengan tepat. Mereka teliti, dan mempertimbangkan bagaimana kata-kata dan tindakan mereka akan mempengaruhi orang lain. Anda dapat membangun empati dengan mengingat beberapa hal dalam situasi sehari-hari:
1. Dengarkan orang lain dengan perhatian fokus.
Singkirkan gangguan, lakukan kontak mata, dan dengarkan apa yang ingin mereka katakan kepada anda. Biarkan mereka mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka tanpa mengganggu atau melawan posisi mereka.
2. Rangkullah posisi yang bertentangan dengan posisi anda sendiri.
Pikirkan tentang sisi pihak lain dalam konflik dan cobalah untuk melihatnya melalui mata mereka. Ini membantu membawa situasi ke dalam perspektif dan menjauhkan opini kuat yang mungkin tidak produktif.
3. Berusahalah untuk memahami orang lain.
Pikirkan tentang bagaimana perasaan anda di posisi mereka atau bagaimana hidup anda akan berbeda jika anda mengalami apa yang mereka alami. Melangkah keluar dari situasi dan kekhawatiran anda sendiri untuk beresonansi dengan orang lain. Anda akan menjadi lebih berhati-hati, dan secara alami merespons dengan empati.
Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial yang kuat akan menjadi puncak dari semua pelatihan kecerdasan emosional anda. Memahami emosi dalam diri anda dan orang lain, didorong oleh kekuatan motivasi internal yang kuat, dan menguasai keterampilan regulasi dan empati akan meningkatkan semua hubungan sosial anda.
Orang yang cerdas secara emosional berinteraksi dengan baik dengan orang lain dan membangun hubungan yang bermakna. Mereka memiliki kualitas sebagai pemain tim, motivasi, dan persuasif. Salah satu manfaat paling berguna dari kecerdasan emosional adalah peningkatan kemampuan untuk menyelesaikan konflik.
Resolusi konflik membutuhkan pemikiran rasional di bawah situasi stres dan kemampuan untuk memahami dan menanggapi kebutuhan orang lain.
Ketika keadaan memanas, ingatlah untuk mundur, menilai emosi anda sendiri, dan tenang. Pertimbangkan bagaimana situasi pihak lain dapat memengaruhi pemikiran mereka, dan coba lihat masalah dari sudut pandang mereka. Sampailah pada kesepakatan tentang apa masalahnya, dan coba pikirkan solusi yang akan saling menguntungkan.
Jaga agar niat anda tetap kooperatif, komunikasikan dengan jelas dan dengan belas kasih, dan anda tidak akan salah. (visiontimes)
Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI