Budi Pekerti

Pohon Elm dan Pohon Ara

Pohon Ara (Angelsover @Pixabay)
Pohon Ara (Angelsover @Pixabay)

Ada sebuah pohon Ara yang batangnya penuh dengan buah ara yang masih hijau. Ada sebuah pohon Elm yang kini tumbuh besar dan lebat sehingga menutupinya sehingga panas matahari tidak bisa menyinarinya. Pohon Ara menyadari di batang yang tidak kena matahari sama sekali tidak ada sebuah buahnya.

“Engkau ini siapa? Berani-beraninya engkau tumbuh makin tinggi dan menutupi dan menghalangi sehingga sinar matahari tidak dapat menyinari saya!”

Pohon ini menjawab, “Saya adalah pohon Elm.”

Pohon Ara dengan sombong berkata lagi, “Engkau tidak bisa menghasilkan sebiji buah, tetapi berani-beraninya berdiri didepan saya, apakah engkau tidak merasa malu? Engkau lihat saja, ketika buah saya yang hijau ini masak, engkau dapat melihat semua anakku akan menjadi sebuah pohon yang besar, setelah bergabung akan menjadi sekelompok hutan yang lebat yang akan mengelilingi kamu!”

Buah pohon Ara sehari demi sehari menjadi matang. Tidak berapa lama kemudian, ada sekelompok anak-anak yang melewati hutan ini, melihat buah Ara yang matang dan menggiurkan tergantung di pohon, segera memanjat ke pohon memetik buahnya. Dahan pohon Ara dipanjat sampai patah, daun berguguran, semua buah disapu bersih oleh sekelompok anak-anak ini, yang tersisa hanya pohon Ara yang batangnya patah dan gundul terlihat sangat menyedihkan.

Melihat hal tersebut pohon Elm sangat bersimpati kepadanya, dengan nada menghibur berkata kepada pohon Ara, “Pohon Ara yang baik, jika engkau tidak berbuah yang menarik, engkau tidak akan menjadi sasaran orang seperti hari ini. Tapi tenanglah, musim akan berganti dan bungamu akan bersemi kembali.”

Pohon Ara menyadari keangkuhannya dan menyesal berkata, “Maafkan saya, saya telah bersikap tidak baik kepadamu, maka Tuhan menegur saya.”(minghui school)

Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.

VIDEO REKOMENDASI