Fokus

AS-China Bicara Mineral Tanah Jarang di London

Ketegangan antara AS dan China kembali menjadi sorotan. Pejabat senior dari kedua pihak berada di London untuk putaran kedua perundingan sejak pemerintahan Trump meluncurkan kebijakan tarif globalnya. Negosiasi terpusat pada kontrol ekspor. Gedung Putih sedang menyoroti kontrol ketat China akan mineral tanah jarang.

Pembatasan ini mengacaukan rantai pasokan global, yang berdampak pada industri mobil, dirgantara dan pertahanan. Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, perwakilan komisi dagang Jamieson Greer, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Sementara delegasi China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.

Pembicaraan ini menindaklanjuti percakapan telepon antara Trump dan pemimpin China Xi Jinping minggu lalu. Trump mengatakan Xi telah setuju untuk melanjutkan ekspor mineral tanah jarang ke AS.

Segera setelahnya, China dilaporkan memberi ijin sementara bagi produsen industri mobil di AS, namun beberapa pejabat Washington masih meragukan.

Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan China telah berupaya mengulur pengiriman mineral tanah jarang.

Sebelum pertemuan London, Hasset mengatakan pada CNBC tujuan pertemuan tersebut untuk memastikan bahwa China serius.

Hassett berkata intinya jelas, mendapat kesepakatan jabat tangan agar China melonggarkan kendali ekspor dan memulihkan pengiriman mineral tanah jarang, barulah pembicaraan dagang bisa berjalan.

Ketegangan ini diperkeruh setelah, bulan lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan larangan global atas chip AI milik Huawei.

Dengan China menguasai 90% rantai pasokan global atas mineral tanah jarang, banyak yang berasumsi bahwa perubahan kebijakan besar tampaknya tidak mungkin terjadi.

Minggu lalu Trump menulis di social media Social, “sangat sulit membuat kesepakatan dengan Xi.”

Akankah pertemuan London mengembalikan gencatan tarif 90 hari ke jalurnya? Kami akan terus memberikan informasi terkini.