Fokus

China Adalah Ancaman Terbesar Bagi AS: Cawapres Partai Republik

Calon wakil presiden baru Trump, muncul sebagai orang yang keras terhadap China.

Senator J.D. Vance memusatkan perhatian pada ancaman China, dalam salah satu wawancara pertamanya sejak menerima panggilan telepon dari Trump.

“Saya pikir apa yang dijanjikan presiden Trump, adalah pergi ke sana, bernegosiasi dengan orang-orang Rusia dan Ukraina, dan segera menyelesaikan masalah ini. Sehingga Amerika dapat fokus pada masalah sebenarnya, yaitu China. Itu adalah ancaman terbesar bagi negara kita, dan perhatian kita sepenuhnya teralihkan dari hal tersebut.”

Beberapa orang memandang Van sebagai Wild Card politik. Dia masih muda, 39 tahun, dan baru berada di senat selama 18 bulan.

Selain itu dia adalah mantan pemodal ventura, mantan Marinir AS, serta penulis buku best seller.

Memoarnya, “Hillbilly Elegi” menceritakan pengalamannya tumbuh di kota Rust Belt yang miskin.

Dimanakah pendiriannya terhadap China? Mari kita lihat.

Vance mengatakan pada Mei ini, bahwa dia mendukung tarif dengan basis luas atas barang-barang yang berasal dari China, dan melindungi industri AS dari persaingan.

Dalam kebijakan luar negeri, Vance mengatakan bahwa militer AS harus fokus pada Asia Timur daripada Eropa.

Menurutnya Asia akan menjadi fokus kebijakan luar negeri Amerika selama beberapa dekade di masa depan.

Dia juga berpendapat bahwa pembuatan rudal sistem Patriot untuk Ukraina akan merugikan Taiwan jika China menginvasi.

Jika Beijing berhasil merebut pulau tersebut, Vance mengatakan bahwa AS dapat mengalami Depresi Hebat lagi, itu karena AS bergantung pada pulau tersebut untuk memproduksi semikonduktor tercanggih, dimana Taiwan menghasilkan lebih dari 90% di antaranya.

Partai Komunis China memandang Taiwan sebagai bagian dari China, meski tidak pernah memerintah pulau tersebut.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tapi terikat hukum untuk menjual senjata ke Taiwan, agar Taiwan dapat mempertahankan diri.

Sejak menjadi Senator, Vance juga mendorong dua rancangan undang-undang yang menyasar China.

Pada bulan Maret ini, dia memperkenalkan RUU yang membatasi akses China ke pasar keuangan AS, jika Beijing terus melanggar hukum keuangan internasional serta memanipulasi mata uang mereka.

Tahun lalu, dia mendorong RUU lain untuk membatasi upaya Beijing, untuk menumbuhkan pengaruh keuangannya terhadap institusi pendidikan tinggi AS.

RUU tersebut bertujuan untuk mewajibkan universitas, untuk melaporkan hadiah dari pihak asing, dengan nilai berapa pun.

Saat ini, mereka hanya diwajibkan untuk mengungkapkan hadiah yang diterima, jika nilai 250 ribu dolar atau lebih.

Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

VIDEO REKOMENDASI