Lebih dari 70.000 jaket bulu angsa anak-anak buatan China berhenti diproduksi karena masalah kualitas.
Jaket tersebut dihargai kurang dari 200 ribu rupiah per potongnya.
Jaket bulu angsa seharusnya diisolasi dengan bulu bebek atau angsa yang lembut dan hangat, tapi jaket bulu angsa anak-anak ini tidak memilikinya, meski labelnya bertuliskan 70% bulu bebek.
Pakaian ini dibuat di pabrik garmen di provinsi Selatan China, Zhejiang.
Seorang juru bicara mengatakan mereka mengganti bulu bebek dengan bahan alternatif, karena bisnis tidak berjalan dengan baik tahun ini.
Cerita ini menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di situs web terbesar China, Baidu, pada hari Minggu.
Ini bukan pertama kalinya produk buatan China ditemukan memiliki masalah kualitas.
Banyak produk-produk China, dari kendaraan listrik hingga pakaian di Shein dan Temu, telah menghadapi skandal serupa.
Pemilik temu China, PDD Holdings melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang lesu pada hari Kamis, mengatakan bahwa belanja konsumen China tetap lemah, di tengah ekonomi yang lesu.
Pendapatan kuartal ketiga PDD berada di lebih dari 13 miliar dolar, di bawah perkiraan analis.
Sahamnya di AS turun lebih dari 10% Kamis lalu, setelah berita itu terbit.
Sejumlah faktor telah berperan, di paling atas daftar adalah pengangguran kaum muda yang lebih tinggi di China, serta krisis di sektor properti, keduanya telah berpengaruh sangat besar pada kepercayaan konsumen.
Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI