Sebuah kemunduran bagi ambisi Beijing untuk mengejar militer AS.
Pentagon mengonfirmasi bahwa kapal selam serang bertenaga nuklir terbaru China, tenggelam awal tahun ini.
Citra satelit dari akhir Mei menunjukkan kapal selam itu berlabuh di dekat dermaga, dalam gambar yang diambil sebulan kemudian kapal selam itu hilang, dan sebuah derek besar tampaknya menyelamatkan sesuatu dari dasar sungai.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kapal selam itu tenggelam, atau apakah ada bahan bakar nuklir di dalamnya saat itu.
Pejabat AS mengatakan insiden itu menimbulkan pertanyaan lebih dalam tentang akuntabilitas Angkatan Darat China, yang telah lama dilanda korupsi.
China memiliki 12 kapal selam bertenaga nuklir, sementara AS memiliki 67, meski jumlah itu akan menyusut karena beberapa kapal selam dijadwalkan untuk pensiun.
Kapal selam bertenaga nuklir lebih tersembunyi, dapat tetap terendam untuk waktu yang lebih lama serta lebih hening.
Bergerak ke Perairan di sekitar Alaska, seorang, Komandan senior AS memperingatkan bahwa Penjaga Pantai AS telah mendeteksi peningkatan aktivitas militer dari China dan Rusia.
Pembaruan itu datang dari wakil laksamana Andrew Tiongson, komandan Penjaga Pantai wilayah Pasifik AS.
Dia mengatakan pertemuan tersebut sampai saat ini sangat professional.
AS dan Rusia berbagi garis batas maritim antara Alaska dan Timur Jauh Rusia, termasuk Selat Bering.
Tiongson mengatakan, angkatan laut China dan Rusia telah bekerja sama di wilayah itu, sesekali menyeberang ke Zona Ekonomi Eksklusif AS.
Dia mengatakan AS sedang memantau dengan cermat kapal-kapal asing tersebut.
Selama bulan lalu, militer AS telah memperkuat kemampuan pertahanannya di sepanjang Pantai Alaska, setelah melihat serangkaian aktivitas udara Rusia, serta latihan Angkatan Laut Gabungan antara Rusia dan China.
Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI