Fokus

Ketakutan di Kehidupan Sehari-hari; Saat Kebebasan Memudar di Hong Kong

Sudah 5 tahun sejak China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, membungkam mereka yang berseberangan dengan Beijing. Ketakutan yang dialami banyak warga Hong Kong sekarang tidak hanya terbatas pada penangkapan dan hukuman penjara karena aktivitas pro-demokrasi, namun ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.

[Leticia Wong, Mantan Konselor Distrik]:

“Mereka takut pada hal yang tidak diketahui. Apa yang mereka punya sekarang, kepastian dalam hidup mereka bisa dirampas dengan sangat mudah dalam waktu yang sangat singkat.”

Mereka telah melihat aktivis pro-demokrasi diseret ke pengadilan dan dipenjara. Sekarang tekanan itu merembes ke dalam kehidupan sehari-hari. Usaha kecil di Hong Kong, toko buku, kafe, dan bahkan pedagang kaki lima diawasi ketat melalui inspeksi, pengaduan anonim, dan aturan yang tidak jelas. Bahkan mengenakan kaus bertuliskan slogan terlarang atau menulis pesan protes di kursi bus dapat membuat seseorang dipenjara.

[Chan Po-Ying]:

“Hong Kong mengalami perubahan besar. Seperti yang Anda lihat, masyarakat sipil telah banyak berkurang. Ada garis merah di mana-mana.”

Pada hari Minggu, Liga Demokrat Sosial, partai pro-demokrasi terakhir di Hong Kong, mengumumkan pembubarannya setelah 19 tahun. Itu membuat Hong Kong tidak memiliki kelompok pro-demokrasi formal.

[Chan Po-Ying]:

“Kita perlu mempertimbangkan banyak alasan. Termasuk kongres kita, teman-teman kita. Konsekuensi bagi mereka. Jadi, kita memilih untuk memberikan dispensasi.”

Banyak anggota telah dipenjara karena apa yang disebut pembangkangan sipil. Tindakan protes sering dicap melanggar hukum. Di antara mereka adalah Leung Kwok-hung yang berusia 69 tahun, yang masih dipenjara. Hingga kini lebih dari 320 orang telah ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.

Salah satu kasus yang paling menonjol adalah taipan media Jimmy Lai. Penahanannya telah menarik perhatian dunia.

[Gregory May, Konjen A.S.]:

“Presiden Trump sendiri telah menyebutkan Jimmy Lai beberapa kali dan dia sangat khawatir tentang nasib Mr. Lai. Saya menekankan bahwa perhatian pemerintah AS tidak hanya pada satu orang ini. Ada banyak orang lain di Hong Kong yang sayangnya dipenjara karena mengekspresikan pandangan politik secara damai.”

Perbedaan antara Hong Kong dan Daratan kini menjadi tiada. Hak istimewa, kebebasan dan otonomi yang dijanjikan ke Hong Kong setelah penyerahan dari Inggris ke pemerintahan China tahun 1997 telah hilang. Para kritikus berkata Beijing sedang menghancurkan janji itu.