Lebih banyak protes bermunculan di China
Kelompok Hak Asasi Manusia AS mengatakan bahwa ekonomi negara yang lambat serta krisis real estat, telah memicu demonstrasi di seluruh China musim semi dan musim panas ini.
Sebuah demonstrasi dimulai di lokasi konstruksi di Tianjin, salah satu kota metropolitan China.
Rabu ini, ratusan pekerja berkumpul untuk mogok, menuntut agar badan usaha milik negara itu membayar gaji mereka yang telah lama tertunggak.
Dalam sebuah video, pekerja terdengar mengatakan bahwa upah mereka telah tertunda selama setahun penuh.
Sehari sebelumnya, kerumunan besar warga Shanghai turun ke jalan, memprotes kebijakan baru, yang akan memungkinkan otoritas, untuk mengenakan pajak baru kepada pemilik rumah.
Itu diberlakukan atas nama pendanaan Pemeliharaan Bangunan , sebuah masalah yang menghadapi kritik keras di China.
Juga di Shanghai, ribuan korban dugaan penipuan investasi berkumpul di depan gedung pemerintah daerah awal bulan ini.
Laporan mengatakan otoritas China setempat mengabaikan permohonan mereka.
Dan Desember lalu seorang manajer kekayaan menghilang dari mata public, segera setelah banyak kliennya mempercayakan tabungan mereka ke Perusahaan terkait. Dengan jumlah yang diperkirakan mencapai hingga 1 miliar dolar.
Selain kerusuhan yang disebabkan oleh masalah ekonomi, konfrontasi antara warga dan polisi juga meningkat.
Pada hari Jumat sekelompok besar orang yang lewat mengepung beberapa petugas di provinsi Zhejiang.
Sebuah unggahan media sosial yang dibagikan bersama sebuah video, mengatakan bahwa petugas manajemen kota telah berupaya menyita sebuah kendaraan penjual jalanan.
NTD mengungkap sejumlah kasus yang terkait dengan petugas manajemen kota di China.
Banyak yang dilaporkan menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk menekan warga China.
Beberapa rekaman tampak menunjukkan mereka memukuli warga, atau mengambil keuntungan dari mereka.
Kelompok advokasi AS, Freedom House telah melacak isu-isu hak asasi manusia di China selama bertahun-tahun.
Menurut laporan terbaru kelompok tersebut yang diterbitkan hari Rabu, protes pada kuartal kedua meningkat hampir 20%, tahun ke tahun.
Dua dari setiap lima kasus terkait dengan perselisihan perburuhan
Dan satu dari lima, terkait dengan krisis real estat.
Sebuah artikel Bloomberg menambahkan bahwa laporan tersebut hanya menangkap gambaran sekilas dari sentimen publik di seluruh China.
Karena adanya sensor dan pengawasan ketat Beijing, cukup sulit bagi media untuk mengungkap gambaran lengkapnya.
Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI