Dalam langkah yang mengejutkan, sebuah lembaga penelitian bergengsi Eropa memutuskan hubungan dengan akademi top China, menutup kemitraan selama hampir 2 dekade. Seorang ilmuwan menyebutnya ‘pemisahan hubungan ilmiah’.
Institut Pasteur yang berbasis di Paris telah menangguhkan kemitraannya dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China. Itu juga mengumumkan penarikannya dari lembaga penelitian bersama di Shanghai.
Menurut jurnal Nature, keputusan itu dibuat Desember lalu, menyusul dialog selama setahun antara kedua belah pihak.
Institut Pasteur didirikan lebih dari seabad yang lalu oleh Louis Pasteur, penemu metode pasteurisasi dan bapak pendiri mikrobiologi. Hingga saat ini, 10 ilmuwan di institut tersebut telah menerima Hadiah Nobel.
Sejak tahun 2004, organisasi Prancis telah memimpin Institut Pasteur Shanghai bersama China, berfokus pada penelitian penyakit menular. Fasilitas tersebut mempelajari virus seperti Ebola, HIV, dan COVID-19.
Fasilitas Shanghai itu sekarang berada di bawah pengawasan China, dan juru bicara Pasteur mengatakan, namanya akan berubah.
Alasan pemutusan masih belum jelas. Tapi seorang ahli biologi yang bekerja dengan institut Shanghai mengatakan itu “berpotensi menandakan akhir dari era kemitraan ilmiah.”
Sejak pandemi COVID-19, China komunis telah mendapat kecaman, baik karena menyembunyikan asal-usul virus maupun tindakan penahanan yang keras terhadap rakyatnya.
Sementara itu, Barat mencari pemisahan dari rezim di berbagai domain, saat Beijing memperdalam hubungan dengan Rusia dan meningkatkan ancaman terhadap Taiwan.
Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.
VIDEO REKOMENDASI
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
Lebih banyak informasi tentang Shen Yun silahkan kunjungi: shenyun.com