Fokus

Proyek Infrastruktur Kereta Cepat Indonesia – China

Tindakan penyeimbangan antara dua kekuatan dunia: Amerika Serikat dan China.

Inilah situasi yang dihadapi banyak negara saat ini, khususnya negara-negara di sekitar Laut Cina Selatan.

Di satu sisi rezim komunis China adalah, tetangga dekat, mitra dagang penting, dan pemberi pinjaman uang utama.

Tapi China memiliki sengketa wilayah yang sedang berlangsung dengan sebagian besar negara di kawasan tersebut, dan telah bekerja untuk menyebarkan pengaruhnya di kawasan itu.

Di sisi lain adalah AS, negara yang jauh, rumah bagi teknologi canggih, yang bekerja untuk mempertahankan tatanan dunia, serta perdagangan bebas di wilayah tersebut.

Mengingat tarik-menarik itu: Indonesia telah memutuskan untuk tidak memihak.

Menteri pertahanannya mengonfirmasi pada hari Senin, bahwa Indonesia berkomitmen pada kebijakan non-bloknya, yaitu baik dengan China dan Amerika Serikat.

Dia membuat pernyataan tersebut setelah bertemu dengan rekannya dari AS di ibu kota negara itu.

“Kami menganggap China sebagai negara yang bersahabat dengan Indonesia.”

Dia menambahkan bahwa dia yakin kedua negara dapat mengelola sengketa wilayah mereka dengan “sikap bersahabat”.

Sementara itu, AS menjual pesawat militer canggih ke Indonesia, meskipun sikap bersahabatnya dengan Beijing.

Menteri pertahanan negara itu mengatakan pembelian 36 jet tempur F-15 Amerika sedang menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Indonesia, dengan total 14 miliar dolar.

Tidak disebutkan Indonesia akan menggunakan jet itu untuk melindungi diri dari apa.

Patut dicatat, rezim komunis China adalah satu-satunya ancaman militer utama di wilayah itu.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, memuji kesepakatan tersebut.

“Akuisisi F15 tentu saja meningkatkan interoperabilitas, memungkinkan kemampuan kita untuk berbagi informasi, dan saat kita berlatih di platform tersebut, kita akan berlatih bersama untuk memastikan bahwa kita menggunakan kebijakan dan praktik umum.”

Pertemuan antara dua kepala pertahanan itu terjadi saat AS bekerja untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara di kawasan tersebut.

Itu, untuk melawan kehadiran militer Beijing yang meningkat, serta kemungkinan konflik atas Taiwan.

China mengatakan pada hari Jumat akan melanjutkan latihan bersama dengan Indonesia.

Latihan itu telah ditangguhkan karena pandemi.

Terlepas dari kebijakan non-blok tersebut, masih banyak lagi yang terjadi di Indonesia.

Di dalam negeri, negara ini bekerja sama dengan China melalui inisiatif infrastruktur Sabuk dan Jalan Beijing.

Di bawah itu, kereta cepat pertama di Indonesia sedang dibangun.

Jalur kereta hampir 90 mil itu dilengkapi dengan label harga tinggi: 8 miliar dolar.

Dan lebih dari setengahnya didanai oleh pinjaman China.

Kereta itu sedang dibangun dengan teknologi China, dan sebagian oleh pekerja China.

Itu menyebabkan “efek putar-balik”, di mana sebagian uang yang berasal dari China, juga kembali ke China.

Indonesia sekarang memiliki utang lebih dari 22 miliar dolar ke China.

Satu media lokal menyebutnya sebagai “bom waktu” bagi perekonomian Indonesia.

Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.

VIDEO REKOMENDASI

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

Lebih banyak informasi tentang Shen Yun silahkan kunjungi: shenyun.com