Partai Komunis China telah menetapkan target utama untuk lima tahun ke depan yaitu mencapai swasembada teknologi dan mendorong manufaktur canggih serta meningkatkan konsumsi domestik. Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS, perlambatan ekonomi, dan meningkatnya frustrasi publik. Selain itu, PKC juga menunjuk jenderal nomor dua yang baru, yang bertugas mengawasi angkatan bersenjata China dan berada langsung dibawah pemimpin rezim, Xi Jinping.
Keputusan ini adalah hasil rapat Plenum Keempat yang dihadiri para petinggi partai. Rapat ini diadakan menjelang pembicaraan dagang antara Presiden Trump dengan pemimpin PKC Xi Jinping akhir bulan. AS tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor ke China untuk produk berbasis perangkat lunak AS, seperti laptop dan mesin jet. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, berkata langkah ini merupakan respons atas kontrol ekspor tanah jarang China.
[Scott Bessent, Menteri Keuangan AS]:
“China mengumumkan pada 8 Oktober aturan ketat ekspor tanah jarang ke seluruh dunia. Ini adalah China melawan dunia, tidak hanya di AS. Kami sedang mempertimbangkan, jika kita tidak mampu menegosiasikan jedah atau keringanan terhadap rezim ini, bagaimana AS dan sekutunya akan menanggapi.”
Pemerintah Trump telah membatasi akses China terhadap teknologi canggih AS. Pada Maret, pejabat AS melarang puluhan perusahaan China untuk membeli teknologi Amerika.
Beralih ke kekuasaan di jajaran tertinggi Beijing, rezim telah menunjuk Zhang Shengmin sebagai jenderal nomor dua PKC. Pendahulunya, He Weidong merupakan kerabat dekat Xi Jinping. Ia beserta delapan jenderal lainnya telah digulingkan beberapa hari sebelum pertemuan. Pembersihan ini memicu spekulasi bahwa loyalis Xi telah dilucuti kekuasaannya oleh faksi-anti Xi. Jenderal baru, Zhang Shengmin, tidak dipandang sebagai bagian dari faksi Xi. Zhang sebelumnya memimpin kampanye antikorupsi militer China. Sebanyak 14 anggota komite sentral dilengserkan selama pertemuan tersebut. Komite ini merupakan tingkat pengambilan keputusan ketiga dalam struktur kekuasaan PKC. Berkaitan dengan rencana lima tahun Beijing untuk mendorong peningkatan konsumsi domestik. Kekacauan di pasar properti China dalam beberapa tahun terakhir telah menguras sejumlah besar simpanan warga. Akibatnya, banyak orang membatasi pengeluaran belanja. Tingkat pengangguran kaum muda China naik menjadi 19%.
