Setelah pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung selesai dan beroperasi, kini pemerintah Indonesia berencana akan melanjutkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya. Awal November lalu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, perpanjangan kontrak telah disepakati dalam penandatanganan joint study Indonesia dengan China Railway. Namun, ia belum dapat menyebutkan nilai investasi dan besaran bunga untuk perpanjangan proyek kereta cepat tersebut.
Rencana itu mendapat sorotan dari anggota Komisi DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, yang membidangi infrastruktur dan perhubungan.
[Suryadi Jaya Purnama, Anggota Komisi V DPR RI]:
“Kalau kita membangun kereta cepat dari Jakarta-Surabaya, harus belajar pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, terutama dari sisi perencanaannya, agar tidak terjadi pembengkakan (biaya). Kemudian, perlu negosiasi dengan investor, seperti misalnya sekarang dengan China. China dulu menjanjikan alih teknologi, kemudian tidak membebani APBN, ternyata kan membebani APBN. Bahkan ketika operasionalnya, sebagian besar itu menggunakan tenaga kerja dari China, bukan tenaga kerja kita. Sehingga tidak ada alih teknologi”.
Meski Suryadi menganggap penting pembangunan kereta cepat tujuan Surabaya, tapi dia mengingatkan pemerintah untuk lebih profesional dalam menggarap proyek infrastruktur transportasi massal ini.
[Suryadi Jaya Purnama, Anggota Komisi V DPR RI]:
“Kalau kebutuhan akan transportasi dari Jakarta-Surabaya, justru sangat dibutuhkan sebenarnya. Tapi problemnya bukan dibutuhkan atau tidak, problemnya adalah profesionalisme dalam pembuatan perencanaan ketika membangun infrastruktur. Kalau mengulang kesalahan yang sama, kita kuatir. Oleh karena itu, jangan sampe pemerintah mengulangi kesalahan yang sama seperti yg terjadi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Harus ada negosiasi ulang, perhitungan ulang, bahkan ditender ulang. Seperti Jepang bisa menawarkan teknologi yang lebih bagus alih teknologinya, bahkan pengalaman sebelumnya tidak ada pembengkakan”.
Sebelumnya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disorot publik karena banyak masalah. Salah satunya adalah karena terjadi pembengkakan biaya selama pembangunan kereta cepat itu, yang mencapai sekitar Rp 18 triliun lebih.
NTD News melaporkan dari Jakarta.
Lebih banyak artikel Fokus, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini.
VIDEO REKOMENDASI
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
Lebih banyak informasi tentang Shen Yun silahkan kunjungi: shenyun.com