Keluarga

10 Strategi Mengatasi Menunda-Nunda

Seberapa sering anda menunda tugas penting karena mengerjakan hal lain? Menunda sesuatu kadang-kadang muncul tiba-tiba, tetapi terkadang kita merasa tidak berdaya menghadapinya.

Awalnya, penundaan mungkin tidak tampak seperti masalah besar; tetapi seiring waktu, penundaan dapat menyebabkan stres, tenggat waktu yang terlewat, dan penyesalan. Selain itu, saat kita menunda-nunda, kita membuang-buang waktu, merasa bersalah, dan terburu-buru saat menit terakhir.

Mengapa orang menunda-nunda?

Mengetahui alasan kita menunda-nunda dapat membantu kita menghentikannya. Berikut adalah beberapa alasan yang umum:

  • Takut gagal – Sebagian orang menghindari pekerjaan karena takut membuat kesalahan. Mereka berpikir, “Bagaimana jika saya salah melakukannya ?” Ketakutan ini membuat mereka tidak kunjung mulai mengerjakan hal tersebut.
  • Kurangnya motivasi – Jika suatu tugas membosankan atau sulit, kita tidak merasa termotivasi untuk melakukannya.
  • Merasa kewalahan – Saat suatu tugas terasa terlalu besar, sulit dan banyak, kita tidak tahu harus mulai dari mana. Hal ini membuat kita terus menghindarinya.
  • Tidak ada tenggat waktu – Saat tidak ada urgensi, kita berpikir, “Saya akan mengerjakannya nanti;” tetapi nanti itu tidak pernah datang.
  • Gangguan – Ponsel, media sosial, TV, game, dan aktivitas menyenangkan lainnya mengalihkan perhatian kita dari pekerjaan.
  • Manajemen waktu yang buruk – Gagal merencanakan waktu dengan baik dapat menyebabkan mulai bekerja terlalu lambat dan terburu-buru menyelesaikan sesuatu.

Apa yang terjadi jika kita terus menunda-nunda?

Jika menunda-nunda menjadi kebiasaan, hal itu dapat menyebabkan:

  • Stres dan kecemasan – Terburu-buru menyelesaikan tugas di menit-menit terakhir menyebabkan kepanikan, dan kesalahan.
  • Kesempatan yang hilang – Menunda sesuatu dapat membuat kita kehilangan kesempatan penting dalam hidup.
  • Pekerjaan berkualitas rendah – Melakukan sesuatu dengan terburu-buru sering kali menghasilkan kinerja yang buruk.
  • Penyesalan yang diikuti rasa bersalah – Jika dipikir-pikir, kita mungkin merasa bersalah karena membuang-buang waktu.

Untungnya, kita dapat berhenti menunda-nunda dengan memahami penyebabnya dan menerapkan metode yang efektif untuk mengatasinya. Ini dapat membantu kita menjadi lebih produktif, tetap fokus, dan secara konsisten merasakan keberhasilan.

Kiat-kiat untuk menghentikan menunda-nunda

Mengatasi menunda-nunda memerlukan perpaduan antara perubahan pola pikir dan strategi praktis. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasinya:

1. Kenali Akar Penyebabnya

Tanyakan pada diri sendiri mengapa anda menunda-nunda. Apakah karena takut gagal? Perfeksionisme? Kurangnya motivasi? Memahami alasannya membantu dalam menemukan solusi yang tepat.

2. Bagi tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil

Ketika suatu tugas terasa terlalu besar, itu bisa menakutkan. Mencoba untuk menangani semuanya bisa sangat membebani, tetapi biasanya hal tersebut dapat dibagi menjadi langkah-langkah yang lebih kecil. Dengan cara ini anda dapat menyelesaikannya sedikit demi sedikit dan melihat kemajuan anda.  

Contohnya:

  • Daripada mengatakan, “Saya perlu menulis esai 5 halaman,” katakan, “Saya akan menulis bagian pendahuluan sekarang.”
  • Jika anda perlu membersihkan rumah, mulailah dengan satu ruangan.
  • Hal yang sama berlaku jika anda ingin meningkatkan kesehatan atau watak anda — anda perlu melakukannya selangkah demi selangkah. 

Hal ini memudahkan untuk memulai, dan menyelesaikan setiap langkah akan membangun kebiasan momentum.

3. Gunakan aturan dua menit

Jika suatu tugas memerlukan waktu kurang dari dua menit, kerjakan segera. Untuk tugas yang lebih besar, berkomitmenlah untuk mengerjakannya hanya selama dua menit. Biasanya, hal ini membangun momentum yang anda butuhkan untuk terus melanjutkan.

Contohnya:

  • Balas email daripada menyimpannya untuk nanti.
  • Bersihkan setelah anda selesai, daripada menyimpan kekacauan besar untuk nanti.
  • Untuk tugas besar, seperti memeriksa 60 tugas siswa, mulailah dengan mengerjakannya hanya selama dua menit. Ini sering kali merupakan waktu yang cukup untuk menyerap tugas.
  • Jika anda tidak ingin berolahraga, katakan pada diri sendiri, “Saya akan berolahraga selama dua menit.” Setelah memulai, anda mungkin tidak ingin berhenti.

4. Tetapkan tenggat waktu yang jelas

Tenggat waktu (deadline) menciptakan urgensi dan mendorong kita untuk mengambil tindakan. Jika suatu tugas tidak memiliki tenggat waktu, kita cenderung menundanya. Tetapkan tenggat waktu anda sendiri meskipun tidak ada orang lain yang memberi anda tenggat waktu. Gunakan pengatur waktu atau pengingat agar tetap pada jalur yang benar.

Contohnya:

  • Jika laporan harus diserahkan minggu depan, tetapkan tenggat waktu untuk menyelesaikan draf pertama dalam dua hari.
  • Jika anda perlu membersihkan kamar, atur pengatur waktu selama 20 menit dan selesaikan sebelum timer di ponsel berbunyi.

Bahkan tenggat waktu yang anda buat sendiri dapat menciptakan rasa urgensi yang diperlukan untuk memotivasi kita.

5. Gunakan Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro membantu mempertahankan fokus dengan bekerja dalam sesi-sesi pendek, yaitu bekerja selama 25 menit, lalu beristirahat selama 5 menit. Ulangi siklus ini untuk mempertahankan fokus tanpa kelelahan. Setelah empat sesi, beristirahatlah lebih lama dengan beberapa aktivitas yang memulihkan.

Contohnya:

  • Belajar selama 25 menit, lalu beristirahat untuk bersantai.
  • Tulis esai selama 25 menit, lalu lakukan peregangan selama beberapa menit sebelum melanjutkan.

Metode ini membuat pekerjaan terasa lebih mudah karena anda tahu istirahat akan segera tiba, dan mencegah kelelahan sehingga pekerjaan terasa lebih mudah dikelola.

6. Singkirkan gangguan

Kenali apa yang biasanya mengganggu anda dan hilangkan selama sesi kerja.

Contohnya:

  • Matikan ponsel anda atau gunakan pemblokir situs web saat belajar. Kita semua tahu bahwa “istirahat sejenak” dengan mengakses internet dapat dengan mudah berubah menjadi berjam-jam.
  • Singkirkan kekacauan visual dan jaga area kerja anda tetap rapi.
  • Jika ada gangguan yang tidak dapat anda kendalikan, perubahan pengaturan mungkin diperlukan.

Perubahan kecil di lingkungan anda dapat meningkatkan fokus. Rutin merapikan meja dan kamar dapat membantu anda merasa lebih fokus.

7. Temukan rekan yang dapat diandalkan

Memberi tahu seseorang tentang tujuan anda membuat anda lebih mungkin untuk menindaklanjuti sesuatu. Mereka dapat memeriksa untuk memastikan anda tetap pada jalur yang benar.

Contohnya:

  • Beri tahu seorang teman atau orang rumah: “Saya akan menyelesaikan pekerjaan rumah saya sebelum pukul 7 malam. Bisakah anda mengingatkan saya?”
  • Minta rekan kerja untuk mengingatkan anda tentang tenggat waktu.

Mengetahui bahwa anda harus memberi jawaban kepada seseorang dapat mendorong anda untuk mengambil tindakan.

8. Jangan terlalu nyaman

Terkadang kita mengorbankan produktivitas demi kenyamanan. Mulailah memandang zona nyaman sebagai tempat yang berbahaya, dan keluarlah dari sana. 

Contohnya:

  • Belajar di tempat tidur cenderung membuat anda mengantuk — pindahlah ke meja dengan pencahayaan yang baik.
  • Mengikuti kelas dengan orang yang tidak anda kenal mungkin menakutkan — lakukan saja. anda akan bertemu orang baru dan mempelajari keterampilan baru.

9. Beri hadiah pada diri sendiri

Berikan hadiah kecil kepada diri sendiri karena telah menyelesaikan tugas. Penguatan positif membangun kebiasaan baik.

Contohnya:

  • “Setelah menyelesaikan proyek ini, saya akan menonton satu episode acara favorit saya.”
  • “Setelah membersihkan kamar, saya bisa makan camilan.”

Dengan cara ini, meskipun tugasnya tidak begitu menyenangkan, anda memiliki sesuatu untuk dinantikan.

10. Mulai saja

Seperti kata pepatah, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama,” dan 

Jangan menunggu saat yang tepat. Tindakan menciptakan motivasi. Bahkan jika anda tidak ingin melakukan sesuatu, memulai sering kali cukup untuk menapak menuju kesuksesan.

Contohnya:

  • Buka buku anda dan baca satu paragraf.
  • Tulis satu kalimat esai.

Begitu anda mulai, akan lebih mudah untuk melanjutkannya.

 Awal adalah bagian terpenting dari pekerjaan.Plato, filsuf Yunani kuno

Tips:

  • Buat daftar tugas – Menuliskan daftar tugas membantu anda tetap teratur.
  • Bekerja di pagi hari – Hampir semua orang memiliki lebih banyak energi dan fokus di pagi hari, jadi cobalah untuk menyelesaikan pekerjaan penting di awal hari.
  • Bayangkan kesuksesan – Bayangkan betapa senangnya anda setelah menyelesaikan pekerjaan.
  • Tetap positif – Daripada berkata, “Ini terlalu sulit,” katakan, “Saya akan melakukan yang terbaik.”
  • Tidur yang cukup – Otak yang lelah akan lebih sulit untuk fokus.

Menunda-nunda adalah masalah umum, tetapi dapat diatasi. Hal terpenting adalah memulai. Setelah anda mengambil langkah pertama, semua hal lainnya akan menjadi lebih mudah.

Jika anda kesulitan melawan menunda-nunda, cobalah salah satu teknik ini hari ini. Dengan mengatasi menunda-nunda, kita bisa menjadi lebih sukses dan merasa lebih bahagia. Semakin cepat anda memulainya, semakin baik perasaan anda!