Pelajaran terpenting yang dapat dipelajari anak-anak adalah tak ternilai.
Pelajaran itu adalah karakter yang kuat dan nilai-nilai moral, namun kita jarang mendapatkan arahan. Berikut adalah beberapa hadiah terbaik untuk membantu memperkenalkan pelajaran-pelajaran hebat itu dan membangun karakter pada anak Anda.
Mengembangkan kebersamaan
Bagi anak-anak, cinta yang paling hangat datang dari kebersamaan dengan orang tua. Persahabatan dan belajar mengenai orang lain dimulai pada masa kanak-kanak dengan orang tua dan anggota keluarga. Saat seorang anak tumbuh dan menjelajahi dunia di luar rumah dan berinteraksi dengan teman sebaya, mereka mulai memahami hubungan sosial.
Ketika anak-anak berusia 15-20 tahun ditanya tentang kenangan paling abadi bersama orang tua mereka, salah satu responden mengatakan:
“Suatu hari, saya dan kakak sedang duduk di tangga sekolah menunggu ibu menjemput kami. Ketika dia melihat kami, dia mengangkat tangannya dengan senyum lebar seolah dia sedang menunggu kami mengarah padanya. Saya merasa sangat bahagia!”
Tetapi anak lain menanggapi secara berbeda:
“Orang tua saya selalu bermain dengan ponsel sepanjang waktu, mereka tidak peduli dengan saya.”
Ketika orang tua memiliki waktu untuk bersama anak-anak mereka, mereka harus meletakkan hal-hal sepele dan menciptakan kenangan abadi bersama anak-anak mereka.
Tidak lupa bersyukur
Mengajari anak-anak bersyukur sejak dini memberi mereka pandangan yang akan berdampak positif bagi anak selama sisa hidup mereka. Jadi, bagaimana melakukannya? Cara paling efektif adalah mencontohkan perilaku bersyukur di depan mereka.
Ucapkan “terima kasih” sesering mungkin kepada teman dan orang asing, bicarakan hal-hal yang Anda syukuri setiap hari, tidak hanya pada saat Thanksgiving, dan ajari mereka untuk menghargai semua hal indah yang mereka miliki dalam hidup mereka.
Menjelajahi lingkungan alam
Anak-anak jaman modern seringkali memiliki kesempatan terbatas untuk terhubung dengan lingkungan alam. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu menonton televisi dan bermain video game dibandingkan melakukan aktivitas fisik di luar. Selain itu, “budaya takut” membuat orang tua takut akan keselamatan anak-anak mereka di luar rumah.
Pada saat yang sama, “bahaya orang asing” berarti bahwa banyak anak tidak lagi bebas berkeliaran di lingkungan mereka atau bahkan pekarangan mereka kecuali didampingi oleh orang dewasa.
Anak-anak belajar dengan menjelajah lingkungan mereka. Oleh karena itu, eksplorasi sangat penting dan diharapkan serta merupakan salah satu langkah pertama dalam mempelajari objek dan cara memecahkan masalah.
Hilangnya permainan anak-anak di luar ruangan dan kontak dengan alam berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan mereka. Ini juga menjadi awal terjadinya kehilangan lingkungan alam secara terus menerus.
Membiasakan budaya membaca
Sebagai orang tua, kita menyadari pentingnya mengajari anak membaca sebaik mungkin. Pelajaran membaca biasanya merupakan salah satu kegiatan akademik pertama yang kita coba di rumah, dan itu bisa menjadi salah satu yang paling bermanfaat. Menciptakan kegemaran membaca memberikan banyak manfaat baik bagi orang tua maupun anak.
Secara akademis, jika seorang anak suka membaca, seorang anak akan menemukan belajar sastra, sejarah, dan bahkan sains lebih mudah diakses serta menyenangkan.
Membaca tidak hanya memberi pengetahuan dan mengajarkan anak-anak tentang dunia, tetapi juga merupakan cara satu-satunya yang dapat membantu mereka untuk lebih memahami orang lain.
Orang tua harus memberikan suasana membaca yang baik kepada anaknya dan sering mengajaknya ke toko buku dan perpustakaan agar mereka jatuh cinta dengan membaca. Orang tua juga harus memberi contoh yang baik dengan membaca sendiri dan menghilangkan hambatan yang mengganggu membaca, seperti video game dan televisi.
Sebuah pemahaman tentang sejarah
Mengajarkan sejarah kepada anak-anak memiliki banyak manfaat penting. Sejarah memberikan identitas dan meningkatkan pengambilan keputusan serta penilaian. Sejarah menunjukkan kepada anak-anak teladan warganegara yang baik dan bertanggung jawab.
Sejarah juga mengajarkan mereka bagaimana belajar dari kesalahan orang lain dan memahami perubahan serta perkembangan masyarakat. Orang tua harus mendorong minat ini dengan merencanakan perjalanan ke berbagai institusi budaya, termasuk museum seni, museum sejarah alam, museum sains, dan situs sejarah.
Salah satu hal yang paling menarik bagi anak-anak dalam beberapa tahun terakhir adalah kreasi museum sejarah hidup. Di museum-museum ini, orang hidup dan bekerja seperti yang mereka lakukan di era itu, mengambil peran pemukim yang sebenarnya.
Akibatnya, pengunjung museum hidup sering mendapatkan pemahaman waktu yang lebih akurat dengan mengamati dan berinteraksi dengan orang tersebut daripada hanya dengan melihat pajangan artefak atau rumah.
Mengembangkan resiliensi
Psikolog terkenal Abraham Maslow pernah berkata:
“Frustrasi belum tentu buruk bagi anak, tetapi kuncinya terletak pada sikapnya menghadapi frustrasi.”
Di Tiongkok, tradisi “makan pahit” telah diwariskan dari generasi ke generasi. “Makan pahit” mengacu pada menanggung penderitaan. Meskipun masa dewasa penuh dengan tanggung jawab yang serius, masa kanak-kanak tidak sepenuhnya bebas stres.
Anak-anak mengikuti ujian, mempelajari informasi baru, pindah sekolah, pindah lingkungan, sakit, memakai kawat gigi, menghadapi perundungan, mencari teman baru, dan terkadang disakiti oleh teman.
Apa yang membantu mereka mengatasi tantangan semacam ini adalah resiliensi. Anak yang tangguh adalah pemecah masalah. Mereka menghadapi situasi yang asing atau menantang dan berusaha untuk menemukan solusi yang masuk akal.
Ketika mereka mengambil peran tertentu, anak-anak yang tangguh memiliki perasaan bahwa mereka dapat mengetahui apa yang perlu mereka lakukan dan dapat menangani masalah mereka dengan rasa percaya diri. (nspirement/sia/may)
Lebih banyak artikel Keluarga, silahkan klik di sini.
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI