Budi Pekerti

Air yang Tumpah Tak Bisa Dikumpulkan Kembali

Idiom adalah ungkapan yang memiliki makna berbeda dari kata-kata yang menyusunnya, idiom memiliki makna tersendiri. Idiom Tionghoa sering menggunakan Wu Xing, atau lima fase atau unsur; kayu (木 mu), api (火 huo), tanah (土 tu), logam (金 jin), dan air (水 shui). Sebagai contoh, berikut adalah idiom Tionghoa yang terkenal, yang memanfaatkan elemen air:

覆 () — tumpahan, 水 (shuǐ) — air, 難 (nán) — keras/sulit, 收 (shōu) — dikumpulkan

覆 水 難 收 (fù shuǐ nán shōu ), artinya: Air yang tumpah tidak bisa dikumpulkan kembali.

Darimanakah idiom terkenal ini berasal? Mari kita lihat kisah Zhu Maichen:

Kisah Zhu Maichen

Zhu Maichen adalah seorang pemuda yang sangat rajin belajar untuk ujian negara karena bercita-cita untuk menjadi pegawai negri. Karena mengutamakan hal tersebut, dia dan istrinya hidup pas-pasan. Mereka bahkan tidak mampu membeli lampu minyak, jadi mereka harus menggunakan cabang pinus berminyak untuk menerangi rumah mereka.

Kesulitan seperti itu tidak tertahankan bagi istrinya. Suatu hari, dia minta cerai. Zhu menjawab:

“Meskipun kita miskin sekarang, suatu hari saya akan lulus ujian dan menjadi pejabat tinggi, dan kita akan kaya dan makmur selama sisa hidup kita.”

Namun, istrinya bersikeras. Zhu mencoba yang terbaik untuk membujuknya, tetapi tidak berhasil, jadi dia membiarkannya pergi.

Beberapa tahun kemudian, Zhu Maichen mencapai cita-citanya dan diangkat menjadi pegawai negeri dengan jabatan tinggi. Kepulangannya adalah peristiwa besar sehingga kepala desa mengatakan kepada orang-orang untuk membersihkan jalan-jalan dan keluar untuk menyambutnya.

Pada hari Zhu Maichen pulang, mantan istrinya juga berada di tengah keramaian. Ketika melihat mantan suaminya mengenakan jubah kebesaran pejabat, ia terkejut dengan penampilannya yang megah. Dia berteriak melambai ke mantan suaminya:

“Aku adalah istrimu Zhu, tidakkah kamu mengenaliku? Aku tahu aku salah sebelumnya; maukah kamu memaafkanku?”

Zhu melihat mantan istrinya di kerumunan dan mengatakan kepada seseorang untuk mengambil seember air dan menumpahkannya di tanah di depan istrinya. Ketika dia melakukannya, Zhu mengatakan kepadanya: 覆 水 難 收 (fù shuǐ nán shōu ), yang artinya: “Hubungan kita seperti air yang tumpah, tidak bisa dikumpulkan lagi.”