Budi Pekerti

Kebijaksanaan Hidup: Semakin Kurang Marahmu, Semakin Besar Berkatmu

Tenang dan tidak marah
Tenang dan tidak marah. (Canva Pro)

Hidup itu berharga. Setiap momen adalah berkah. Jadi, ketika Anda bisa mengabaikan sesuatu, kendalikan emosi Anda dan pilihlah untuk tidak marah. Ketika Anda bisa tertawa lepas, hindari cemberut.

Siapa yang diuntungkan ketika emosi Anda bergejolak dan Anda marah?

Seringkali, kemarahan hanya merugikan Anda. Setelah rasa frustrasi awal memudar, Anda akan menyadari bahwa hal-hal yang membuat Anda kesal sebenarnya tidak terlalu penting. Kita membuang waktu yang berharga dengan membiarkan emosi kita menjadi liar dan marah. Pertengkaran merusak suasana hati dan membahayakan tubuh kita. Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan, segera hibur diri Anda. Ketika berhadapan dengan orang yang membuat Anda naik darah, menjauhlah. Jika Anda bisa mengabaikan seseorang, jangan menatap kepadanya.

Pikiran yang luas mengarah ke jalan yang luas

Perdebatan dan bantahan tidak ada artinya dan hanya menyakiti kedua belah pihak yang terlibat. Ketika hati Anda tidak tergerak di bawah celaan dan makian, Anda akan hidup lebih nyaman.

Bayangkan seorang ibu bijaksana yang dapat memblokir kebisingan dan hidup dengan bebas. Dia memiliki kepribadian yang lembut, sementara suaminya agak pemarah. Anda mungkin sering mendengar suaminya dengan keras melampiaskan ketidakpuasannya. Bahkan di usia enam puluhan, ia masih sering bertengkar dengan istrinya karena masalah sepele. Jika nasinya agak keras, dia mulai berteriak-teriak.

Suatu ketika, tetangganya bertanya kepada sang istri bagaimana dia bisa mentolerir sifat buruk suaminya. Dia berkata bahwa dia menyumbat telinganya dan mengabaikannya saat dia mengamuk. Jika dia tidak tahan, dia bermain kartu dengan teman-temannya atau berjalan-jalan, meninggalkannya sendirian. “Jika saya marah padanya, bukankah kami akan bertengkar?”

Kita tidak selalu bisa mengendalikan apa yang kita dengar, tapi kita bisa memutuskan kapan harus menutup telinga. Marah berarti menghukum diri sendiri atas kesalahan orang lain. Mereka yang dapat tersenyum dan membiarkan segala sesuatunya berlalu adalah orang yang benar-benar bijaksana. Ketika Anda melihat segala sesuatunya dengan jernih, pikiran Anda akan menjadi lebih damai dan lebih bahagia ketika Anda berhenti menyimpan dendam.

Berbaik hatilah pada diri sendiri dengan tidak marah

Sebuah penelitian mengamati 35 pasien kanker payudara dengan metastasis dan menemukan bahwa mereka yang mempertahankan suasana hati yang ceria memiliki waktu bertahan hidup rata-rata 22,8 bulan, sementara mereka yang memiliki emosi negatif memiliki waktu bertahan hidup rata-rata hanya 8,6 bulan. Mempertahankan suasana hati yang baik dapat menjadi obat yang ampuh untuk melawan kanker sampai batas tertentu.

Jika kita mempertimbangkan umur manusia rata-rata 78 tahun dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk bekerja, bersosialisasi, dan mengerjakan pekerjaan rumah, waktu yang benar-benar menjadi milik Anda hanya sekitar sembilan tahun. Pastikan Anda lebih jarang marah untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik.

Saat suasana hati Anda sedang buruk, lepaskanlah dengan cara Anda sendiri tanpa menyakiti orang lain. Lepaskan hal-hal yang tidak penting. Hidup seharusnya indah dan lembut; jangan biarkan alis berkerut menutupi senyum cerah Anda. Semakin tenang emosi Anda, semakin besar berkat Anda. (nspirement)

Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

VIDEO REKOMENDASI