Ini adalah sebuah kisah perumpamaan. Ada seorang pemuda yang berupaya untuk menjadi orang paling hebat di negerinya. Setiap hari dia berlatih sangat keras di sebuah perguruan beladiri.
Setelah beberapa tahun, ia telah mempelajari semua keterampilan yang dimiliki gurunya.
Tapi dia masih merasa bahwa dia masih belum cukup hebat, jadi dia bertanya kepada gurunya.
Pemuda: “Guru, saya sudah mempelajari semua ilmu yang guru miliki, tapi saya masih ingin menjadi lebih unggul lagi. Apakah guru memiliki saran untuk saya?”
Sang guru menjawab: “Hmm… ada satu cara.”
Pemuda: “Hah! Benarkah guru? Apa caranya?”
Guru: “Biar Guru langsung sebutkan saja, di utara sana, ada satu gunung yang sangat besar, gunung itu bernama Gunung Kejayaan. Di puncak gunung tersebut, ada satu pohon apel, dan di pohon itu, ada buah apel yang selalu matang. Siapapun yang berhasil memetik dan memakan apel tersebut, maka kekuatannya akan berlipat ganda.”
Pemuda: “Semudah itu Guru? Wah, kalau begitu saya akan segera berangkat ke sana.”
Guru: “Tapi tunggu dulu, ada satu peringatan, yaitu, apel di sana dijaga oleh monster yang kuat, dan kamu tidak akan bisa memetik apel tersebut sebelum mengalahkan monster itu.”
Pemuda: “Guru tenang saja, saya pasti bisa mengalahkan monster itu. Saya sudah berlatih sangat lama di sini.”
Murid itu sangat senang mendengar kata-kata Gurunya, dan keesokan harinya, dia berangkat ke gunung yang dimaksud.
Di dalam perjalanan, dia bertemu dengan satu monster yang berdiri di tengah jalan. Sejenak dia berpikir apakah ini monster penjaga buah yang diceritakan oleh gurunya, yang harus dia kalahkan?
Tapi dia heran, karena monster itu tampak biasa saja dan tidak berbahaya. Akhirnya dia berpikir, sebaiknya dia menyimpan tenaga untuk mendaki gunung dan melawan monster di atas gunung yang menjadi penjaga buah apel di sana.
Jadi dia berjalan ke pinggir jalan, dan melewati monster tersebut.
Setelah beberapa waktu dia kembali bertemu dengan monster lain yang menghalangi jalannya. Dia kembali berpikir sama, dan memutuskan untuk menghindari monster tersebut, lalu melanjutkan perjalanannya.
Setelah beberapa waktu kemudian, dia kembali bertemu monster lain lagi yang menghalangi jalannya. Lagi-lagi dia berpikir bahwa tidak ada gunanya berurusan dengan monster ini, dan memutuskan untuk menghemat energinya. Dia Pun melanjutkan perjalanannya.
Akhirnya, tibalah dia di puncak gunung. Memang betul, di sana ada satu pohon apel, yang sedang berbuah. Dia berpikir pasti inilah pohon dan buah yang dimaksud oleh gurunya.
Namun saat dia hendak memetik buah apel tersebut, tiba-tiba muncul satu monster yang mencoba menghalanginya.
Monster itu berkata:
Monster: “Hai manusia, kamu tidak boleh memetik apel ini, tanpa seizin saya.”
Masing-masing pihak tetap bersikukuh dengan keinginannya. Si pemuda tetap saja ingin memetik apel tersebut, dan si monster juga menghalanginya.
Akhirnya mereka berkelahi.
Setelah satu pertarungan sengit, pemuda ini menang.
Pemuda: “Hah, minggir kamu monster, sekarang saya akan memetik apel itu.”
Monster: “Jangan senang dulu, kami belum kalah!”
Dan tiba-tiba saja, 3 monster lain yang sebelumnya menghalangi jalan si pemuda, muncul di sana. Ternyata mereka juga adalah penjaga Gunung Kejayaan, dan diam-diam mengikuti si pemuda. Kini, ada 4 monster di sana.
Tidak ada pilihan lain, mereka pun kembali bertarung, namun kali ini, adalah satu orang melawan 4 monster.
Karena kekuatan yang tidak seimbang, tidak lama, si pemuda ini kalah karena harus menghadapi 4 monster sekaligus.
Akhirnya dia pulang kembali ke perguruannya dengan kegagalan.
Dalam perjalanan hidup kita, saat ingin mencapai suatu tujuan, ada kalanya kita menghadapi masalah dan rintangan-rintangan kecil. Seringkali, rintangan-rintangan kecil yang harus kita hadapi ini, justru adalah satu ‘fondasi’ yang akan membuat diri kita semakin kuat, dan mempermudah langkah kita dalam mencapai tujuan.
Di sisi lain, jika kita selalu kabur dari masalah yang harus kita hadapi. Bisa jadi masalah itu akan kembali datang di masa depan. Maka dari itu, adalah baik untuk tidak lari dari masalah, namun justru adalah menyelesaikan masalah tersebut, ketika belum ada masalah baru yang datang.
Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI