Budi Pekerti

Permusuhan Si Petani dan Ular

Ular
Ular. (Inspirasi Bambu)

Suatu hari, seorang Petani sedang berjalan-jalan ke hutan bersama putranya.

Tiba-tiba putra si Petani melihat seekor ular. Segera saja, dia mengambil kapak dan mengayunkannya ke ular tersebut, dia memotong ekor si Ular.

Si Ular terkejut dan langsung mematuk kaki putra si Petani.

Segera saja bisa ular itu berefek, dan putra si Petani mati tidak lama kemudian.

Melihat kematian putranya, si Petani menjadi marah.

Pada saat yang sama, Ular itu mulai menggeliat kesakitan, dan pulang ke sarangnya.

Diam-diam si Petani mengikuti si Ular hingga ke sarangnya, dan kemudian membunuh ular-ular lain yang ada di sana, sementara Ular yang telah putus ekornya, berhasil melarikan diri dan bersembunyi.

Di dalam persembunyiannya, si Ular memutuskan untuk membalas dendam.

Selanjutnya, ketika petani itu pergi, ular itu akan datang ke peternakan si petani, dan menggigit ternak-ternak yang ada di kandang, dan karena bisa ular, ternak-ternak itu pun mati.

Ketika si Petani mengetahui hal ini, dia menjadi sangat marah sehingga dia memutuskan untuk pergi ke hutan, mencari dan membunuh ular tersebut. Namun bahkan setelah banyak mencoba, petani itu tidak dapat menemukan si Ular.

Selanjutnya, si Petani membeli hewan-hewan ternak baru, dan kejadian yang sama berulang.

Ular itu kembali datang, menggigit serta membunuh semua ternak yang ada di sana.

Melihat begitu banyak kerugian, Petani mulai berpikir – Saya telah banyak menderita karena permusuhan dengan Ular. Sekarang untuk mengakhiri ini, saya harus mengakhiri permusuhan, dan menjadi temannya.

Jadi, dia mengisi mangkuk dengan susu, membawanya ke hutan, meletakkannya di sana dan berkata: “Hai Ular. Kita berdua telah melakukan banyak kerusakan satu sama lain. Sekarang, mari kita akhiri permusuhan ini, dan menjadi teman. Mari kita lupakan apa yang telah terjadi dan berhenti menyakiti satu sama lain.”

Dari tempat persembunyiannya, Ular menjawab, “Ambil mangkuk susumu dan segera pergi! Karena perbuatanku kamu telah kehilangan anakmu, yang tidak akan pernah kamu lupakan. Dan karena perbuatanmu, aku telah kehilangan keluargaku, yang tidak akan pernah aku lupakan juga. Itulah sebabnya pertemanan tidak mungkin terjadi di antara kita sekarang.” (inspirasibambu/an)

Sebelum melakukan sesuatu, hendaklah kita memikirkan konsekuensi kedepannya. Karena setiap perbuatan, baik ataupun buruk, pasti akan diikuti oleh akibatnya yang sesuai.

Janganlah berbuat jahat kepada siapa pun. Sekali hati terluka, itu bisa dimaafkan, namun tidak akan pernah bisa dilupakan.

Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

VIDEO REKOMENDASI