Masalah komitmen – juga dikenal sebagai gamophobia – dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan. Istilah ini biasanya dilontarkan dengan santai, tetapi ini adalah masalah kompleks yang dapat memengaruhi hubungan.
Mengatasi masalah komitmen membutuhkan refleksi diri, kemauan untuk menghadapi masalah yang mendasarinya, dan komunikasi. Jika Anda ingin tahu apa yang menyebabkan masalah ini, apakah seseorang memiliki masalah ini, dan bagaimana cara membebaskan diri dari masalah ini, artikel ini cocok untuk Anda.
Apa yang Dimaksud dengan Masalah Komitmen?
Umumnya, masalah komitmen terlihat dari ketakutan untuk membuat rencana jangka panjang. Sederhananya, bisakah seseorang mendedikasikan diri mereka pada sesuatu untuk waktu yang lama?
Masalah-masalah tersebut dapat muncul dalam pekerjaan, tujuan pribadi, atau hubungan. Misalnya, dalam suatu hubungan, salah satu pasangan mungkin menghindari untuk mengambil langkah selanjutnya, seperti pernikahan. Dan bahkan jika mereka setuju untuk menikah, mereka mungkin tidak dapat membuat rencana, seperti keuangan dan anak-anak.
Jadi, apa saja penyebab masalah komitmen?
Mengapa Saya Takut Berkomitmen?
Takut Gagal
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan dalam bahasa Inggris: “Stop looking for Mr. Right; find Mr. Left, and drag him to the right.” Beberapa orang takut terlibat dengan pasangan yang salah dan tidak siap sedia ketika pasangan yang tepat datang. Pernyataan di atas adalah sebuah generalisasi, namun hal ini menunjukkan bagaimana masalah komitmen dapat muncul atau terjadi.
Hilangnya Kebebasan
Apakah pasangan Anda akan melarang Anda untuk bertemu dengan teman-teman Anda atau mengunjungi keluarga Anda? Dapatkah Anda memiliki hari-hari bebas untuk diri Anda sendiri? Ketakutan akan hilangnya kebebasan dapat menyebabkan masalah komitmen.
Trauma Masa Lalu
Masalah komitmen dapat berasal dari trauma masa lalu, seperti perceraian orang tua atau perpisahan. Seseorang mungkin berpikir bahwa komitmen apa pun akan berakhir dengan konflik yang sama. Orang tua mungkin juga memiliki standar yang tinggi untuk calon menantunya, dan mereka mungkin takut untuk berkomitmen dengan orang tersebut.
Kecemasan dan Harga Diri yang Rendah
Orang dengan kecemasan mungkin memiliki masalah dalam berkomitmen pada hubungan atau tujuan pribadi. Mereka mungkin mempertanyakan kelayakan mereka dalam suatu hubungan atau terus mencari-cari kesalahan pasangannya.
Tanda-Tanda Masalah Komitmen
Seperti yang telah disebutkan, masalah komitmen itu kompleks. Hal ini dapat terlihat berbeda pada setiap orang, tetapi berikut adalah tanda-tanda umum untuk membantu Anda mengenali diri sendiri atau orang lain.
. Menghindari rencana jangka panjang
. Kesulitan mengekspresikan emosi mereka
. Sering berganti hubungan dan pekerjaan
. Ketakutan akan label, terutama menghindari label hubungan
. Kecemasan tentang masa depan atau ketakutan irasional akan ketidakpastian
Setelah kita melihat penyebab dan tanda-tanda masalah komitmen, bagaimana Anda mengatasi masalah ini?
Cara Mengatasi Masalah Komitmen
Introspeksi Diri
Langkah pertama untuk mengatasi masalah komitmen adalah memahami apa yang membuat Anda takut berkomitmen. Seperti yang telah disebutkan, hal ini mungkin berasal dari trauma masa kecil atau hubungan yang tidak berjalan dengan baik.
Selain itu, Anda juga akan mengetahui gaya kelekatan masa kecil Anda, yang dapat membantu Anda dan pasangan mengembangkan strategi yang tepat.
Komunikasi
Setelah Anda mengidentifikasi masalah yang mendasarinya, komunikasikan dengan pasangan Anda tentang perjuangan, ketakutan, dan keinginan Anda. Tentu saja, salah satu masalahnya mungkin adalah mengekspresikan emosi Anda, tetapi semakin sering Anda berlatih berkomunikasi, maka akan semakin mudah.
Menetapkan Harapan yang Realistis
Menetapkan ekspektasi yang realistis dapat memudahkan Anda untuk mengatasi rasa takut gagal atau ketinggalan. Hal ini juga dapat menjadi pintu gerbang untuk membangun kepercayaan diri dan mempercayai penilaian Anda.
Langkah-langkah Bertahap
Hindari membuat komitmen yang signifikan dengan segera. Sebaliknya, mulailah dengan tujuan yang lebih kecil yang dapat dicapai karena proses bertahap dapat membantu Anda membangun kepercayaan diri.
Mengatasi Pikiran Negatif
Jika Anda telah mengidentifikasi pikiran negatif melalui refleksi diri, carilah cara untuk mengatasinya. Memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi gantilah ketakutan yang tidak rasional dengan perspektif positif dan Anda akan menjadi lebih baik setiap hari.
Terapi
Jika Anda tidak dapat melakukannya sendiri, konseling atau terapi dapat membantu Anda mengeksplorasi masalah atau trauma yang mendasarinya. Seorang terapis dapat membantu Anda mengatasi rasa takut akan komitmen dan merangkul pertumbuhan pribadi.
Penutup
Mengatasi rasa takut akan komitmen adalah sebuah proses yang bertahap. Tidak ada solusi yang cocok untuk semua, tetapi Anda harus bersabar, menantang pikiran negatif, dan mencari bantuan dari pasangan, teman, atau terapis.
Ingatlah untuk merayakan kemajuan Anda karena kemenangan kecil berkontribusi pada pola pikir yang positif. (nspirement)
Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations
VIDEO REKOMENDASI