Perseteruan antara tikus dan musang telah terjadi beberapa generasi, kedua pihak ini selalu berperang, tetapi setiap kali pasti tikus yang kalah, setelah kalah mereka akan melarikan diri kedalam lubang.
Dalam rangka memulihkan kekuatan, para tikus ini berkumpul mengadakan rapat, mereka beranggapan kekalahan mereka sekali ini karena mereka tidak mempunyai pemimpin, akhirnya mereka memutuskan akan memilih seorang pemimpin.
Akhirnya terpilih seekor tikus menjadi pemimpin mereka, tikus yang dipilih menjadi pemimpin sangat bangga, merasa semua ini adalah kehormatan yang luar biasa, lalu dia berkata kepada para tikus : “Saya berharap di kepala saya dapat dipasang sebuah mahkota tanduk yang paling indah di dunia ini, semegah tanduk kijang, dan seindah tanduk rusa, untuk menunjukkan kewibawaan saya sebagai pemimpin.”
Lalu semua tikus mulai siang malam bekerja, mencontoh tanduk dari kijang dan rusa membuat sebuah mahkota tanduk yang termegah dan terindah untuk pemimpin mereka.
Pada suatu hari, karena masalah sepele musang dan tikus mulai berperang lagi. Tikus walaupun mempunyai pemimpin untuk memimpin mereka, tetapi karena musang badannya lebih besar, akhirnya pasukan tikus kalah lagi, pasukan tikus lari kocar kacir menyelamatkan jiwa.
Pasukan tikus berhasil lari bersembunyi di lubang, tetapi pemimpin mereka karena di kepalanya ada mahkota tanduk, bagaimanapun dia mencoba masuk ke lubang tidak bisa masuk, dia juga tidak ingin melepaskan mahkota tanduknya, akhirnya dia ditangkap oleh pasukan musang.
Musang berkata kepada pemimpin tikus yang sedang menangis tersebut, “Karena kecongkakan dan sifat pamermu membuat mahkota bertanduk yang indah dipasang ke kepalamu, akhirnya engkau terjatuh di tangan kami, sungguh menyedihkan!”(minghui school)
Lebih banyak artikel Budi Pekerti, silahkan klik di sini. Video, silahkan klik di sini
VIDEO REKOMENDASI