Hari ini menandai peringatan 26 tahun seruan bersejarah untuk kebebasan berkeyakinan di China. Pada tanggal 25 April 1999 lebih dari 10.000 orang yang berlatih meditasi spiritual Falun Gong, atau Falun Dafa, berkumpul dengan damai di luar kompleks pusat negara di Beijing.
Mereka berada di sana untuk meminta pembebasan praktisi yang telah ditahan, dan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman selama periode penindasan yang semakin meningkat. Tanpa spanduk maupun slogan, permohonan damai ini dilaporkan secara luas oleh media Barat dan dipandang sebagai petisi damai berbasis agama terbesar dalam sejarah China modern.
Setelah pihak berwenang berjanji untuk membebaskan para tahanan, massa bubar dengan damai tanpa meninggalkan sampah sedikit pun.
Meskipun demikian, Partai Komunis China atau PKC kemudian menggunakan protes damai ini sebagai alasan untuk meluncurkan penganiayaan brutal yang berlangsung hingga kini. Falun Gong adalah latihan spiritual yang didasarkan pada sejati, baik, dan sabar.
Akibat kepopulerannya di Daratan China, PKC meluncurkan kampanye sistematis untuk menganiaya kelompok tersebut. Sejak itu, rezim China telah menargetkan praktisi Falun Gong secara brutal, berusaha menghancurkan mereka secara secara finansial, mental, dan fisik, termasuk pengambilan organ secara paksa.