Partai Komunis China memulai pertemuan politiknya yang paling penting tahun ini di Beijing, dibawah bayang-bayang tarif AS. Dan kepala PKC, Xi Jinping, berkomitmen menyalurkan dana lebih untuk memulihkan ekonomi hari Rabu.
China akan mengeluarkan 179 milyar dolar pinjaman khusus untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk dana subsidi untuk pembelian mobil listrik, perkakas, dan produk lainnya. Perdana Menteri Li Chang berkata negara itu sedang menghadapi tekanan yang semakin besar. Sejak mulai berkuasa pada bulan Januari, Presiden AS Donald Trump telah menambah 20% pada tarif yang telah berlaku pada produk China.
[Presiden AS Donald Trump]:
“Tarif rata-rata China pada produk kita dua kali lipat dari apa yang kita kenakan mereka.”
Para ekonom bertaruh sesuatu akan terjadi. Hari Selasa, China membalas dengan tarif mereka sendiri pada ekspor AS. Dan perang dagang yang meruncing ini telah memberi tekanan pada Beijing untuk mengambil langkah stimulus baru. China juga menghadapi tantangan lain seperti lemahnya daya beli masyarakat dan sektor properti yang mandek. Sejak pandemi, China telah bertaruh pada apa yang mereka sebut tenaga kerja produktif baru, menyalurkan uang ke hal-hal seperti industri maju. Tetapi para ekonom memperingatkan Beijing untuk berusaha lebih untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor. Pada hari Rabu, Li berkata pemerintah akan mengambil langkah untuk meningkatkan daya beli, yang saat ini berada di bawah rata-rata global. Namun, ia tidak memberikan tenggat waktu untuk langkah-langkah ini.