Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, kebiasaan gaya hidup, dan pola makan merupakan kontributor utama terhadap risiko kanker. Hung Yung-Hsiang, seorang ahli bedah ginjal terkenal di Taiwan, baru-baru ini menyoroti 10 kebiasaan berbahaya yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker. Beliau menekankan pentingnya menghentikan kebiasaan-kebiasaan ini untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan menerapkan praktik gaya hidup yang lebih baik, seperti makan yang lebih sehat dan olahraga teratur, Anda dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi menghentikan atau bahkan membalikkan perkembangan kanker.
10 kebiasaan yang direkomendasikan Dr. Hung untuk dihentikan untuk mengurangi risiko kanker:
- Sering menelan minuman yang terlalu panas
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sering menyeruput minuman pada suhu atau di atas 65 ° C meningkatkan risiko kanker kerongkongan. Hung mencatat bahwa meskipun mulut dapat mentolerir panas, namun berulang kali “menyiksa” tenggorokan dapat merusak selaput lendir, sehingga meningkatkan risiko kanker. Sebaiknya biarkan minuman panas menjadi dingin sebelum diminum.
- Makan mie instan dari wadah styrofoam
Mi instan memang praktis, tetapi beberapa wadah terbuat dari plastik No. 6 (polistiren), yang mulai melunak pada suhu sekitar 203°F (95°C). Panas yang tinggi dapat melepaskan bahan kimia berbahaya jika mie disiapkan dengan air mendidih dan wadahnya tertutup rapat. Demi keamanan, lebih baik menggunakan mangkuk keramik saat menyiapkan mi instan.
- Mengkonsumsi makanan gosong
Banyak yang menikmati rasa daging bakar atau roti panggang, tetapi memanggang makanan pada suhu tinggi akan menciptakan karsinogen, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Hung juga memperingatkan bahwa makanan bertepung yang dimasak dengan api besar dapat menghasilkan akrilamida, karsinogen lain. Untuk menurunkan risiko kanker, disarankan untuk menghindari makanan yang dibakar, buang bagian yang hitam-hitam (bagian gosong-nya), dan makan lebih banyak sayuran yang kaya akan serat makanan.
- Tidur dengan lampu menyala
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Cancer Journal menemukan bahwa paparan cahaya yang terlalu lama saat tidur meningkatkan risiko kanker tiroid sebesar 55 persen, terutama pada wanita. Studi lain dari Journal of the American Medical Association mengaitkan cahaya buatan saat tidur dengan obesitas, yang merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker. Untuk mengurangi risiko ini, matikan lampu saat tidur.
- Terlalu sering menggunakan CT scan
Hung memperingatkan bahwa sering melakukan CT scan dapat membuat pasien terpapar radiasi dalam jumlah besar. CT tengkorak setara dengan 100 sinar-X dada, sedangkan CT dada setara dengan 350. Studi dalam Circulation telah menunjukkan bahwa tes pencitraan yang berlebihan, khususnya CT scan dan kateterisasi jantung, dapat meningkatkan risiko kanker. Disarankan untuk membatasi sinar-X dada tidak lebih dari 50 kali per tahun.
- Mengabaikan kebersihan mulut
Kebersihan gigi yang buruk dapat menyebabkan kanker pankreas, kolorektal, dan mulut. Bakteri seperti Helicobacter pylori dapat menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan risiko kanker lambung. Dr. Hung menyarankan untuk menyikat gigi dan berkumur setiap hari untuk mengurangi risiko ini dan menjaga kesehatan mulut.
- Sering melakukan renovasi rumah
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan formaldehida sebagai karsinogen. Meskipun demikian, formaldehida masih dapat ditemukan di banyak rumah, bahkan lima tahun setelah renovasi. Paparan bahan kimia ini telah dikaitkan dengan kanker serta masalah pernapasan. Hung menyarankan untuk memilih bahan bangunan yang rendah formaldehida atau menggunakan furnitur lama yang telah dirawat sebelumnya.
- Makan daging olahan
IARC telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen yang diketahui, sementara daging merah dianggap sebagai karsinogen yang mungkin. Dr. Hung merekomendasikan untuk membatasi konsumsi daging olahan, mengganti daging merah dengan ikan atau unggas, dan meningkatkan asupan buah dan sayuran untuk mendukung kesehatan pencernaan.
- Menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Di luar tidur, duduk selama enam jam atau lebih setiap hari merupakan faktor risiko yang signifikan untuk beberapa jenis kanker. Studi yang diterbitkan dalam European Journal of Epidemiology menemukan bahwa duduk dalam waktu lama meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, prostat, dubur, dan ovarium. Untuk mengatasi hal ini, Dr. Hung merekomendasikan untuk menggunakan meja kerja yang dapat disesuaikan, beristirahat untuk melakukan peregangan setiap 30 menit, dan memasukkan lebih banyak waktu berdiri ke dalam rutinitas harian Anda.
- Mengkonsumsi terlalu banyak gula dan garam
Sel-sel kanker tumbuh subur dengan gula, dan diet tinggi karbohidrat olahan dapat meningkatkan pertumbuhannya. Selain itu, World Cancer Research Fund (WCRF) telah mengaitkan asupan garam yang tinggi dengan peningkatan risiko kanker lambung, terutama jika dikombinasikan dengan infeksi H. pylori. Mengurangi asupan natrium dan makanan berindeks glikemik tinggi (GI) sangat penting untuk pencegahan.
Kesimpulan
Meskipun berbagai faktor dapat memengaruhi risiko kanker, banyak faktor yang dapat Anda kendalikan. Dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari, seperti menghindari minuman panas, makan makanan yang seimbang, dan tetap aktif, Anda dapat mengurangi risiko ini dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Perubahan kecil yang dilakukan hari ini dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Lebih banyak artikel Kesehatan, silahkan klik di sini
VIDEO REKOMENDASI
Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations