Kesehatan

Pencahayaan yang Tepat untuk Peningkatan Produktivitas

Wanita melihat lampu (Kredit: Marcelo Chagas via Pexels)
Wanita melihat lampu (Kredit: Marcelo Chagas via Pexels)

Manusia secara tradisional hidup di siang hari, dengan siklus 24 jam terang dan gelap, dengan siang hari dipenuhi cahaya alami dan cahaya bulan pada malam hari hanya diperkuat oleh cahaya api.

Di bawah kondisi pencahayaan seperti itu, orang secara alami akan bekerja di siang hari dan tidur di malam hari. Mereka semua bangun pagi sekali dan mengandalkan sepenuhnya pada cahaya alami dari matahari.

Pencahayaan memiliki pengaruh yang luar biasa pada tubuh manusia. Cahaya alami bermanfaat bagi manusia dalam berbagai cara, termasuk suasana hati yang lebih baik, energi yang lebih besar, dan peningkatan produktivitas.

Pencahayaan yang tidak tepat dapat menyebabkan penglihatan yang kabur, iritasi mata, mood yang jelek, mual, bahkan sakit kepala. Tapi seperti apa pencahayaan yang tepat?

Sementara paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, sengatan matahari, dan kerusakan jangka panjang pada kulit, kita juga harus mempertimbangkan efek cahaya buatan pada tubuh manusia.

Saat ini, orang bekerja siang dan malam di bawah lampu buatan untuk mencapai tujuan mereka. Takut membuang waktu untuk tidur yang cukup, kita menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja, namun ironisnya, produktivitas tidak meningkat. Ketergantungan kita pada sumber cahaya yang tidak alami sebenarnya bisa menguras energi kita.

Cahaya Mempengaruhi Tubuh Manusia

Ketersediaan cahaya selama dua puluh empat jam adalah perkembangan yang relatif baru dalam periode waktu keberadaan manusia.

Dengan cahaya buatan yang digunakan untuk menerangi dalam ruangan dan luar ruangan, kita telah mendorong kemajuan peradaban, ilmu pengetahuan dan teknologi maju, mengubah dunia, dan mengubah gaya hidup kita.

Saat memanjakan diri dengan kenyamanan cahaya buatan kita, tanpa disadari kita menjadi korban dari apa yang disebut “polusi cahaya.” Cahaya buatan ini memiliki dampak tidak hanya pada individu tetapi juga pada seluruh atmosfer secara global.

Bagaimana Cahaya Buatan Mempengaruhi Kita

Menurut analisa dari penelitian dengan pengamatan, paparan cahaya menyebabkan respons fotokimia dalam sel atau jaringan tubuh manusia, yang memengaruhi kita baik secara fisik maupun psikologis.

  • Cahaya yang dikeluarkan oleh ponsel, laptop, televisi, dan sumber cahaya lainnya berpengaruh pada metabolisme sel atau jaringan tubuh.
  • Sekresi kelenjar pineal dari hormon melatonin terganggu, menyebabkan jam internal tubuh tidak berfungsi dengan semestinya.
  • Inti suprachiasmatic (SCN), atau jam utama pusat di hipotalamus manusia, terkait dengan osilator molekuler, yang membuat jam berosilasi pada tingkat yang konstan. Ritme biologis internal ini menjadi tidak sinkron, yang mengarah pada risiko berkembangnya CRSWD (Gangguan Ritme Sirkadian Tidur-Bangun).
  • Karena sistem sirkadian sangat rentan terhadap penundaan fase yang diinduksi cahaya, cahaya buatan dapat menyebabkan jam sirkadian tertunda, yang memengaruhi tidur.
  • Warna cahaya buatan yang tidak alami memengaruhi DNA kita, yang memainkan peran penting dalam membantu keberhasilan kinerja tugas dalam kondisi pencahayaan tertentu.
  • Untuk memproses rangsangan visual lingkungan, retina, yang merupakan lapisan tipis jaringan saraf yang terletak di bagian belakang mata yang mengandung fotoreseptor berupa kerucut, batang, dan RGC mengalami gangguan.

Dasar Cahaya

Distribusi spektral cahaya menggambarkan kuantitas energi dalam bentuk panjang gelombang. Intensitas cahaya yang direkomendasikan untuk pekerjaan normal adalah 500 lux, dan untuk pekerjaan detail membutuhkan hingga 2000 lux. Ruang kantor tertutup mungkin memerlukan lampu fluoresen dan lampu LED tambahan untuk memenuhi standar ini.

Retina diketahui bertanggung jawab atas semua efek cahaya pada ritme sirkadian dan tidur pada manusia. Spektrum yang berbeda mempengaruhi efek kronobiologis dari jam sirkadian. Saat matahari terbenam, fotoreseptor di retina mendeteksi perubahan cahaya dan mengirimkan informasi ke jam utama pusat, yang menyebabkan tubuh tertidur.

Saat suhu berubah, objek yang menyala memancarkan banyak warna cahaya. Suhu cahaya dinyatakan dalam Kelvin, dan pengamatan menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu warna, semakin dingin warnanya, dan semakin rendah suhu warna, semakin hangat warnanya.

Untuk alasan ini, suhu cahaya sangat penting dalam membangun zona kerja yang nyaman bagi manusia.

Solusi Pencahayaan untuk Meningkatkan Produktivitas

Meskipun lebih baik bekerja di siang hari, ada beberapa cara untuk meningkatkan kondisi kerja anda disegala waktu.

Dengan memilih pencahayaan “warna biru” yang memiliki suhu warna yang lebih rendah, anda dapat mengurangi ketegangan mata dan meningkatkan kinerja. Memasang lampu LED dapat mengurangi silau dan stres pada mata. Permukaan cahaya yang membentuk sudut adalah cara lain untuk mengurangi silau, memungkinkan membaca yang lebih nyaman.

Jarak 24 inci yang optimal dari layar komputer anda harus dijaga, dan layar pelindung dengan penyaringan UV maksimum dapat membantu anda bekerja dengan nyaman dan produktif.

Coba pilihan “pergeseran malam” pada ponsel cerdas anda untuk mengubah keseimbangan warna layar ke warna yang lebih hangat yang mengeluarkan cahaya dengan panjang gelombang pendek.

Dengan mengambil beberapa langkah ini untuk memastikan anda mendapatkan pencahayaan yang tepat, anda dapat memulihkan ritme alami anda.

Dengan keunggulan kecil ini, anda mungkin menemukan diri anda bersemangat dan ingin bekerja lebih awal, atau berlama-lama pada larut malam tanpa menggerutu.(visiontimes)

Lebih banyak artikel Kesehatan, silahkan klik di sini

Saksikan Shen Yun via streaming di Shen Yun Creations

VIDEO REKOMENDASI