Teh adalah minuman yang menyehatkan. Banyak orang suka minum secangkir teh setelah makan untuk menghilangkan rasa berminyak.
Menurut Shennong’s Herbal Classic: “Shennong mencicipi ratusan herbal dan menghadapi tujuh puluh jenis racun sehari, yang dapat didetoksifikasi dengan teh.” Ini menunjukkan bahwa teh memiliki banyak efek terapeutik. Kandungan dan fungsi unik yang terkandung di dalamnya meliputi kafein (menyegarkan dan menguatkan jantung), katekin (antioksidan dan penurun kolesterol), vitamin (termasuk vitamin A, E, B1, B2, dan C untuk melengkapi vitamin), mineral (kaya kalium untuk meningkatkan ekskresi natrium darah dan mencegah tekanan darah tinggi), flavonoid (menghilangkan bau mulut yang tak tertahankan), saponin (anti-inflamasi), dan asam zirkonia (menurunkan tekanan darah).
Namun, betapa pun sehatnya bahan-bahan kandungan teh tersebut, ada pantangan saat meminumnya. Jika teh secara acak digabungkan dengan bahan-bahan lain, anda tidak hanya tidak akan dapat menyerap nutrisi dengan lancar, tetapi juga akan menghasilkan zat-zat beracun patogen dan memengaruhi kesehatan anda.
Jangan konsumsi 4 bahan ini dengan teh
1. Teh dan gula
Teh rasanya pahit dan dingin. Rasa pahitnya membantu merangsang kelenjar pencernaan, mendorong sekresi cairan pencernaan dan meningkatkan fungsi pencernaan. Manfaat lain dari teh adalah sifatnya yang dingin dapat membantu menghilangkan panas dan mendetoksifikasi. Namun, menambahkan gula menghambat fungsi ini, jadi jika anda ingin memesan secangkir teh saat makan di luar, cobalah untuk memilih teh rendah gula atau tanpa gula.
2. Teh dan obat-obatan
Asam tanat dalam teh bereaksi secara kimiawi dengan obat-obatan tertentu (seperti tablet ferrous sulfate, ammonium ferric citrate, dan berberine) untuk menghasilkan presipitasi dan memengaruhi penyerapan obat. Jika obat penenang (seperti fenobarbital dan diazepam) diminum bersama teh, stimulan, seperti kafein dan teofilin dalam teh, akan mengimbangi atau melemahkan efek penenang obat-obatan tersebut. Ada begitu banyak jenis obat sehingga mustahil untuk mengetahui semuanya. Oleh karena itu, disarankan agar anda minum obat-obatan dengan air hangat, yang bermanfaat dan tidak berbahaya.
3. Teh dan alkohol
Banyak orang suka minum teh setelah minum-minum untuk mendapatkan efek melembabkan kekeringan yang disebabkan oleh alkohol, menghilangkan stagnasi makanan, dan mengatur cairan tubuh, tetapi ini tidak baik untuk ginjal.
Hal ini karena teofilin menghasilkan efek diuretik ketika teh dikonsumsi setelah minum alkohol. Asetaldehida yang diubah dari alkohol belum sepenuhnya terurai, tetapi karena efek diuretik teofilin, ia masuk ke ginjal. Asetaldehida sangat mengiritasi ginjal dan dapat dengan mudah merusak fungsi ginjal. Akibatnya, gejala-gejala seperti ginjal dingin, impotensi, sering buang air kecil dan keruh, serta nyeri testis muncul silih berganti.
4. Teh dan daging kambing/domba
Meskipun mengonsumsi daging domba atau kambing secara teratur bermanfaat bagi tubuh, namun ketika mengonsumsi daging domba atau kambing dan minum teh secara bersamaan, protein kaya dalam daging kambing dapat bergabung dengan asam tanat untuk menghasilkan zat yang disebut tannalbin. Zat ini memiliki efek astringen khusus pada usus, yang dapat melemahkan peristaltik usus, mengurangi kadar air dalam tinja, dan meningkatkan kemungkinan sembelit. Oleh karena itu, minum teh saat makan daging kambing atau domba tidaklah baik. Tidak disarankan untuk minum teh segera setelah makan daging kambing. Anda harus menunggu dua hingga tiga jam sebelum meminumnya.