Kisah

Taman Sari Yogyakarta, Menyejukkan Mata dan Hati

Taman Sari
Taman Sari. (Dok pribadi: Karnadi)

Saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta, berjalan kaki sekitar 300 meter ke arah Barat, di balik tembok tinggi putih di kelurahan Patehan – ada terselip kompleks pemandian Taman Sari, yang dulu disebut “Umbul Winangun”. Jika berkendara, akan sangat mudah kita melewati kompleks tersebut tanpa memerhatikannya.

Di balik tembok tinggi tersebut, sekarang tersedia lahan parkir yang cukup luas dengan tarif parkir dua kali lipat lebih tinggi dari harga tiket masuk yang hanya 5000 rupiah bagi wisatawan domestik.

Kompleks pemandian keluarga Sultan dengan tiga kolam di dalamnya ini, dikelilingi oleh tembok tinggi serta terkesan kokoh, dengan dua pintu gerbang. Saat pandemi, gerbang depan digunakan untuk tiket masuk sekaligus pos pemeriksaan protokol kesehatan, dan gerbang kedua sebagai pintu keluar. Setelah Jawa dan Bali mengalami PPKM ketat selama beberapa bulan akibat wabah virus (pneumonia) Wuhan, kompleks pemandian ini baru dibuka kembali untuk publik sejak awal Oktober 2021.

Hamparan air berwarna biru terasa menyejukkan di tengah cuaca terik bulan Oktober, sangat menggoda rasanya untuk mencelupkan diri ke kolam, namun tentu saja hanya boleh melihat-lihat, karena tempat ini merupakan cagar budaya. Tetapi kolam pemandian ini sesungguhnya hanyalah sebagian kecil dari kompleks yang dulunya adalah sebuah taman. Konon, Taman Sari saat dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di tahun 1758 merupakan sebuah taman lengkap dengan danau serta pulau buatan di areal seluas kurang lebih 10 hektar.

Keluar dari gerbang belakang kompleks pemandian, pengunjung akan menelusuri gang kecil yang dipenuhi oleh pemukiman penduduk lengkap dengan warung dan toko kecil. Penulis sempat berbincang-bincang dengan warga, mereka adalah keturunan abdi dalem Keraton, sehingga diperkenankan tinggal di sana. Gang sempit yang hanya dapat dilintasi motor tersebut, justru memberikan kesan sejuk yang kontras dengan terik siang itu. (NTD Indonesia/Karnadi)

Lebih banyak artikel Wisata, silahkan klik di sini.

VIDEO REKOMENDASI