“Tujuan Terakhir dari Paham Komunis” (26)
7. Partai Komunis Tiongkok Menentang Nilai Universal: “Sejati – Baik – Sabar”
Sejarah sama sekali tidak akan membiarkan roh jahat komunis menginjak-nginjak sesuka hati, karena bangsa Tionghoa masih memiliki kesempatan untuk lepas dari kungkungan roh jahat komunis. Jejak kebudayaan kuno dalam lubuk jiwa orang Tiongkok, sungguh sulit untuk dihapus. Begitu situasi mulai melonggar, maka sifat Ilahi yang dimiliki akan menampilkan kuasa di luar nalar manusia.
a. Nilai Universal Menghancurkan Area Terlarang “Ateisme”
Munculnya “Demam Qigong” adalah sebuah contoh khas dari pulihnya sifat Ilahi orang Tiongkok. Kelihatannya seperti arus sosial untuk menyehatkan tubuh, namun telah menghancurkan area terlarang Ateisme dan pola pikir kaku yang dibentuk PKT selama beberapa dekade. Orang-orang terhadap misteri kehidupan, memiliki sikap yang jauh lebih terbuka, setelah “Pembantaian Lapangan Tiananmen” tahun 1989 pengejaran terhadap bidang ini juga tidak terputus. Walaupun saat “Demam Qigong”, asli-palsu sulit dibedakan, namun keinginan untuk kembali ke spiritual tradisional telah menimbulkan resonansi dari berjuta-juta rakyat Tiongkok, di antaranya yang paling representatif adalah “Falun Gong” yang berprinsip “Sejati – Baik – Sabar”, dan berkultivasi ganda pada jiwa dan raga.
Falun Gong dengan jelas mengemukakan faktor di balik munculnya “Demam Qigong”, menunjukkan bahwa Qigong tepatnya adalah untuk berkultivasi, telah mengungkap misteri tubuh manusia – alam semesta – ruang dimensi lain serta misteri antara manusia dengan kehidupan tingkat tinggi, sekaligus mengungkapkan bahwa segala materi dari mikroskopis hingga makroskopis juga eksis karakter “Sejati – Baik – Sabar” ini, dan bahwa tujuan hidup manusia tepatnya adalah ‘Balik ke Asal, Kembali ke Sejati’.
Indoktrinasi Ateisme PKT selama beberapa dekade dan perusakan terhadap Kebudayaan Tradisional, masih belum sepenuhnya menghilangkan rasa dahaga yang telah lama dinanti orang-orang di dalam hatinya. Menyebar dari orang ke orang, hati ke hati, dalam beberapa tahun ada ratusan juta orang melangkah masuk dalam barisan kultivasi “Sejati – Baik – Sabar”. “Sejati – Baik – Sabar” adalah sistem juga nilai universal otentik dari Kebudayaan Tradisional Tiongkok. Bangsa mana di dunia yang akan menolak “Sejati – Baik – Sabar”? Yang lebih penting lagi adalah, tersebar luasnya Falun Gong, bukan mengandalkan paksaan dari sebuah arus gerakan sosial. Terinspirasi oleh “Sejati – Baik – Sabar”, begitu banyak rakyat jelata biasa, spontan berusaha menjadi orang baik, ini adalah kali pertama sejak tahun 1949, dan bagi bangkitnya moralitas masyarakat, memiliki peran yang tak ternilai.
Ini bukan berarti semua orang berlatih Falun Gong, akan tetapi ketika kolega dan keluarga anda, atau pimpinan dan bawahan anda, semuanya berlatih Falun Gong, perkataan dan perbuatan mereka bukankah akan berpengaruh positif bagi sekitar anda? Mereka tidak serakah juga tidak korup; hidup jujur; mementingkan orang lain; kerja sungguh-sungguh dan teliti; tidak egois dan berdedikasi, jika komunitas semacam ini berada di dalam berbagai tingkat sosial masyarakat, dipastikan ada hasil positif bagi bangkitnya moralitas.
b. Ajaran Sesat PKT dan Jiang Zemin Berkolaborasi Menantang Nilai Universal
Sayangnya, roh jahat komunis tentu tidak akan berpangku tangan begitu saja. Ketika ia merancang rencananya untuk memusnahkan umat manusia, juga telah memilih seorang pria yang dapat melakukan hal jahat dan bodoh luar biasa di masa ini, orang itu tepatnya adalah Jiang Zemin. Si Jiang Zemin yang pernah dilaporkan sejarawan secara terbuka karena skandal “Khianat Ganda dan Palsu Ganda”, yang dalam hatinya sangat membenci “Sejati – Baik – Sabar”.
*Skandal “Khianat Ganda dan Palsu Ganda”, Jiang Zemin dilaporkan oleh Lu Jiaping 吕加平 karena dianggap melakukan 2 kali pengkhianatan dan dua kali pemalsuan. Khianat Satu: Jiang Zemin adalah putra dari pengkhianat yang membelot ke Jepang; Khianat Dua: Jiang sebagai mata-mata Rusia, telah menjual banyak sekali wilayah Tiongkok; Palsu Satu: mengacu pada klaim Jiang yang mengaku masuk bergabung dengan PKT sebagai anggota partai palsu; Palsu Dua adalah mengacu pada Jiang yang berpura-pura menjadi keturunan Jiang Shangqing “Sang Martir”.
Dengan pulihnya moralitas, masyarakat menjadi stabil, bagi Jiang Zemin yang pada saat itu memegang kekuasaan, bukankah itu adalah anugerah dari Langit? Namun sebaliknya, Jiang yang sangat bernafsu memperluas kekuasaan, memendam iri hati hingga berjamur hitam, dan sifat rendahannya yang gemar mentransformasi manusia, telah dipilih oleh roh jahat bahkan didorong ke posisi puncak. Hasilnya PKT dan Jiang Zemin saling berkolaborasi, dan meluncurkan penganiayaan menyeluruh terhadap para praktisi Falun Gong yang percaya pada “Sejati – Baik – Sabar”.
Dalam proses operasi jangka panjang roh jahat komunis, tubuh orang Tiongkok telah dijejali selapis materi “Ketakutan”. Tidak terima selimut beberapa dekade ini lenyap begitu saja bagaikan asap, roh jahat ingin sekali lagi membangkitkan ‘Ketakutan’ mendalam orang-orang terhadap gerakan politiknya. Itu sebabnya, penganiayaan “Falun Gong” begitu mulai langsung meluncurkan kritikan masif media di seluruh negeri, semua orang dimobilisasi untuk “menyatakan pendirian”, “Mengungkap dan Mengkritik” ——– di kongres besar maupun kecil, dari politbiro sampai dengan komite daerah, dari kamp Komisi Militer Pusat hingga ruang kelas sekolah dasar, ——– televisi – koran – siaran radio, bahkan internet yang belum pernah dilakukan di masa lalu, terus beroperasi siang malam menyebarkan rumor dan fitnahan. Propaganda merambah langit menyelimuti bumi, seluruh negeri menjadi hitam kelam, bayangan “Revolusi Kebudayaan II” pun muncul kembali. Yang diinginkan PKT justru adalah hasil akhir seperti ini, ingin membangkitkan kembali ingatan orang-orang yang perlahan telah memudar; ingin membangkitkan kembali ingatan tentang hujan darah dan angin amis di beberapa dekade lalu; ingin membangkitkan kembali ingatan tentang sifat keji partai komunis yang membunuh manusia bagai lalat; ingin menyandera manusia agar bersama dirinya berdiri di posisi yang berseberangan dengan nilai universal “Sejati – Baik – Sabar”.
Dalam proses menindas “Sejati – Baik – Sabar”, jurus yang dikeluarkan oleh PKT semuanya adalah “Palsu – Jahat – Keji”. Dibandingkan dengan gerakan politik lainnya dalam sejarah, jumlah orang yang terlibat kali ini jauh lebih banyak dibanding sebelumnya, sasarannya adalah orang-orang yang paling damai, yang sama sekali tidak memiliki pengejaran politik, yang hanya ingin mempraktikkan kepercayaan sendiri. Orang yang memiliki kepercayaan adalah orang yang sangat tangguh, apalagi di saat PKT membuka lebar pintu negara, sedang mengharapkan promosi investasi, dan sedang disorot oleh komunitas internasional, maka menindas komunitas ini menjadi sebuah persoalan yang sangat sulit. Bila PKT ingin menindas, maka artinya akumulasi pengalaman dan tenaga beberapa dekade terakhir untuk mentransformasi manusia masih belumlah mencukupi. Bisa dibayangkan, trik seperti apa yang digunakan PKT untuk menyebarkan rumor-fitnahan, dan untuk menghasut kebencian; betapa banyak tenaga manusia dan kuasa uang yang harus dikerahkan; muslihat kotor seperti apa yang digunakan untuk menipu warga negara dan komunitas internasional! Maka investasi kelompok keuangan Barat ke Daratan pun dijadikan transfusi darah kapital bagi PKT untuk melakukan penindasan.
Saat ini manusia di dunia masih belum bisa memperkirakan gerakan jahat PKT dalam menganiaya hati nurani manusia ini, telah mengakibatkan seberapa besar kerugian bagi umat manusia. Jika suatu hari di masa mendatang, ada orang mengungkap ke publik, bahwa Jiang Zemin pernah memanfaatkan tentara dan polisi, melempar masuk 500 praktisi Falun Gong secara bersamaan ke dalam tungku peleburan baja dengan cairan baja mendidih di suatu pabrik baja, dan menyaksikan orang-orang ini yang hanya ingin berkultivasi hati, yang mengutamakan orang lain, orang-orang baik yang tidak egois, orang-orang baik yang melangkah di atas jalan Tuhan untuk meningkatkan moralitas, secara hidup-hidup dibakar hingga mati oleh cairan baja. 500 orang yang masih segar dan hidup, oleh cairan baja ribuan derajat dibakar dan dilebur setiap inci kulit dan tubuhnya, terus hingga lenyap dari dunia manusia! Bila benar adalah demikian, apakah anda semua akan terkejut? Tentu saja, ini juga bukan hal yang mengejutkan, kejahatan dan kekejian siluman sungai Jiang memang dapat mencapai tingkat ini! Iblis yang memilih dan memanfaatkannya juga dibuat terperangah olehnya! Racunnya mengalahkan ular dan kalajengking, ibarat mengosongkan bambu di gunung selatan juga sulit menceritakan dosa kejahatannya yang memenuhi langit. Menilai watak hakiki Jiang Zemin yang ekstrem jahat, serta perbuatannya yang begitu keji-brutal, dan mengundang kemurkaan manusia dan Tuhan, segala kejahatan bisa saja ia lakukan, hanya saja tidak pernah terbayangkan oleh manusia.
Hampir dua dekade terakhir, penganiayaan tragis membuat orang-orang tidak berani mendekati Falun Gong sekaligus mengenal “Sejati – Baik – Sabar”. Berita bohong dan fitnah membuat manusia di dunia memandang “Sejati – Baik – Sabar” layaknya momok yang sangat berbahaya, lebih baik menghindar sebelum terlambat; jika anda mengenakan T-shirt dengan cetakan tiga aksara “Sejati – Baik – Sabar” lalu berkeliaran di Lapangan Tiananmen, yang menanti anda adalah polisi dan peluit serta mobil polisi, yang mengejar-ngejar anda layaknya penjahat besar. Jika di internet mencari kata “Sejati – Baik – Sabar”, yang muncul semuanya adalah kritikan; “Sejati – Baik – Sabar” telah menjadi kata kunci yang diblokade paling ketat oleh PKT di internet; dikarenakan filter internet, orang-orang akhirnya tidak dapat menggunakan tiga kata “Sejati – Baik – Sabar” dalam tulisan umum; karena label “takhayul”, “tak berpendidikan”, “berpolitik” dan label Kebudayaan Partai lainnya, orang-orang akhirnya tidak berani merenungkan makna sesungguhnya dari tiga aksara mandarin ini.
Peran dari nilai universal tepatnya untuk membimbing perilaku manusia. Ketika orang-orang dikarenakan rasa takut, atau dikarenakan blokade kata, atau dikarenakan label Kebudayaan Partai, sehingga dalam kondisi normal ketika sedang melakukan komunikasi dan merenung, tidak dapat menyentuh nilai universal “Sejati – Baik – Sabar”, pada kenyataannya diri sendiri telah terputus dengan nilai universal. Dan ini merupakan hal yang sangat berbahaya.
c. Mengganti Nilai Universal dengan “Nafsu Keinginan”
Ketika partai komunis berusaha mendemonisasi dan menganiaya nilai universal “Sejati – Baik – Sabar”, saat yang sama roh jahat komunis, Tuhan palsu ini, juga sudah tidak dipercaya oleh rakyat Tiongkok, ini sebabnya roh jahat terus berpacu, menggunakan “nafsu keinginan” untuk menambal celah kekosongan kepercayaan. “Diam-diam Meraup Keuntungan Besar” yang dipromosikan oleh Jiang Zemin justru merupakan pengakuan terhadap tujuan dari biang ajaran sesat komunis. Dalam sejarah umat manusia, “nafsu keinginan” dijadikan sebagai kepercayaan negara, dijadikan sebagai alat negara untuk mengindoktrinasi rakyat, PKT adalah yang pertama kali menerapkannya. Ada orang berkata sambil membayangkan, dalam atmosfer daratan Tiongkok selain ada kabut asap, semuanya adalah nafsu keinginan. Tiongkok telah memasuki sebuah era di mana seluruh populasi memperebutkan uang, era di mana kendali nafsu dilepas bebas, era di mana korupsi terjadi di mana-mana.
*”Keuntungan Besar” yang tanpa diimbangi moralitas membuat manusia tenggelam dalam nafsu keinginan; “Diam-diam” juga berarti tidak diketahui manusia, Langit, Bumi, sehingga tidak perlu ada pertanggung-jawaban moral dan hukum, hanya pengejaran nafsu saja.
Ketika jiwa orang-orang telah dikuasai oleh PKT dengan menggunakan “nafsu keinginan”, apakah di sana masih ada tempat untuk “Sejati – Baik – Sabar”? Ketika hubungan manusia dengan Tuhan telah diputus, Bagaimanakah nasib masa depan bangsa Tionghoa?
Dalam hati semua manusia ada niat kebajikan yang terbawa sejak lahir, ini adalah benih berharga yang ditanamkan oleh Tuhan ketika menciptakan manusia. Di tengah proses perputaran dunia, ada benih orang yang dikarenakan debu keserakahan pribadi yang terlalu tebal, atau pun dikarenakan telah rusak akibat terpisah terlalu jauh dengan kebudayaan, maka ketika Tuhan datang kembali menyelamatkan manusia, embun manis dari belas kasih Tuhan juga sudah tidak bisa lagi menyentuh benih yang berharga itu, untuk membuatnya bertunas tumbuh dewasa. Terhadap prinsip sejati penyelamatan manusia ini, jika seseorang mendengarnya namun tidak bereaksi; mendengarnya namun tidak mengerti; mendengarnya tetapi menolak untuk menerima; maka dia sudah tidak bisa memperoleh penyelamatan.
Kebudayaan Tradisional bangsa Tionghoa yang terhubung dengan Langit hasil warisan Tuhan kepada manusia, dapat setiap saat membersihkan benih dalam hati manusia yang mengarah ke kebajikan, untuk menanti datangnya Tuhan di saat terakhir; roh jahat merusak Kebudayaan Warisan Dewa, agar manusia jauh meninggalkan nilai universal “Sejati – Baik – Sabar”, tepatnya ingin agar benih yang berharga itu selamanya terpisah dari prinsip sejati, juga untuk merusak hati manusia, sehingga benih itu menjadi busuk dan berjamur, selamanya kehilangan kesempatan untuk tumbuh.
d. Penganiayaan Roh Jahat Komunis terhadap Kepercayaan Ortodoks Ditakdirkan Gagal
Dalam sejarah, jika PKT ingin menumbangkan seseorang, maka tidak lewat tiga hari orang itu sudah tumbang. Namun, penganiayaan kali ini terhadap “Sejati – Baik – Sabar”, PKT ditakdirkan gagal. Para praktisi Falun Gong tidak akan pernah menyerah menentang penganiayaan. Karena menjadi orang baik mengikuti “Sejati – Baik – Sabar”, menyehatkan tubuh dan meningkatkan karakter, ini tidak salah.
Jutaan praktisi yang telah dicuci bersih kembali oleh “Sejati – Baik – Sabar” bahkan telah membubung taraf moralitasnya ini, tepatnya adalah orang yang telah melangkah di atas jalan Tuhan. Ini adalah hal yang selamanya tidak bisa dipahami oleh Jiang Zemin dan PKT, ini juga alasannya mengapa praktisi Falun Gong tak peduli seperti apa situasinya juga tidak dapat ditumbangkan. Sebenarnya, ini juga adalah pengaturan Tuhan, demi meninggalkan sebuah bukti kepada manusia dunia di zaman ini, agar orang-orang dapat melihat, asalkan manusia mengandalkan keyakinan teguh kepada Tuhan, maka dapat membuat iblis yang kelihatannya buas merajalela, tidak dapat sesumbar dengan konspirasinya.
Kesimpulan
Demi menyelamatkan semua makhluk di saat terakhir, Sang Pencipta sendiri telah membangun Kebudayaan Tradisional bangsa Tionghoa di Tiongkok, yang memiliki makna luas dan mendalam, tinggi bagaikan gunung. Kemilau Bimasakti tidak cukup untuk dibandingkan dengan keindahannya, teratai es di gunung tinggi tidak cukup untuk melampaui kemurniannya, luasnya langit dan alam semesta tidak cukup untuk menggambarkan kebesarannya, dalamnya lautan dan luasnya perairan tidak cukup untuk menceritakan makna mendalamnya.
Sistem kepercayaan, tulisan-bahasa, budaya kultivasi, Jalan Para Raja, model tatanan hidup manusia, estetika kesenian dan lain-lain dalam Kebudayaan Tradisional, semuanya sedang membangun kemampuan manusia agar dapat memahami Hukum yang diajarkan oleh Tuhan. Jika manusia memiliki daya pemahaman terhadap Kebudayaan Warisan Dewa, maka dapat memperoleh informasi dari Langit dan Bumi, ribuan manifestasi alam semesta terkandung di dalamnya, benar-salah, baik-jahat, terisi di dalamnya; dengan demikian manusia dapat membaca dan memahami fenomena Langit, mengerti prinsip Langit alam semesta dan tuntutan kriteria dari Jalan Langit. Hal ini membuat moralitas masyarakat umat manusia terjaga pada taraf tertentu, tidak sampai jatuh merosot dengan cepat, pada saat yang sama di tengah kekacauan akhir dunia, agar orang yang memiliki niat kebajikan masih memiliki referensi, dengan kebijaksanaan dapat membedakan dengan jelas antara yang Lurus dan yang Jahat, dan tidak kehilangan kesempatan mendapatkan penyelamatan.
Tujuan terakhir dari roh jahat komunis adalah memusnahkan umat manusia. Setelah merebut Takhta Tuhan, ia dengan kekerasan merusak dan menganiaya Kebudayaan Tradisional, dalam beberapa dekade, kekayaan alam dan negara disapu bersih. Partai jahat komunis Tiongkok memanfaatkan ruang kosong kepercayaan, degradasi moral, kekacauan nilai akibat runtuhnya kebudayaan, juga memanfaatkan “pengalaman” jahat yang terakumulasi dalam proses pembantaian warga negara dan perusakan kebudayaan selama hampir ratusan tahun ini, untuk melancarkan penganiayaan biadab terhadap para praktisi yang percaya pada nilai universal “Sejati – Baik – Sabar”.
Namun hal yang mutlak tidak berhasil diantisipasi oleh roh jahat adalah, iblis setinggi satu kaki, Tao setinggi satu Zhang [sepuluh kaki]. Tuhan tidak akan menolerir roh jahat yang sesuka hati merusak Kebudayaan Warisan Dewa, menganiaya rakyat Tuhan dan praktisi yang melangkah di atas jalan Tuhan.
Dalam alam semesta yang luas tanpa batas, segala kehidupan tidak dapat lepas dari genggaman Tuhan. Tuhan sedang mengamati segala ini, segala tindak-tanduk dan perilaku dari partai jahat komunis Tiongkok dan si siluman sungai Jiang, telah membuat Langit-Bumi dan para Dewa murka! Jaring Penghakiman sedang ditebar. Di tengah proses ini, wahai orang Tiongkok yang terpuji, setiap niat dan pikiran kalian, pentingnya tiada banding. (Bersambung)
Untuk membaca bagian lain, silahkan klik di sini.
Tonton di Youtube, silahkan klik di sini.