Tujuan Terakhir dari Paham Komunis

Tujuan Terakhir dari Paham Komunis (31): Pemandangan Akhir Zaman

“Tujuan Terakhir dari Paham Komunis” (31)

4. Pemandangan Akhir Zaman

a. Kebudayaan Lubang Kotoran

Ketika PKT menghancurkan Kebudayaan Tradisional, serentak juga mendorong agama negara yakni ajaran sesat komunis, untuk mencuci otak rakyat Tiongkok dalam lingkungan tertutup. Setelah era 1980-an, pintu negara telah dibuka, namun PKT tidak ingin menampilkan kebudayaan arus utama luar negeri kepada rakyat Tiongkok, sebaliknya malah banyak memperkenalkan hal-hal buruk dari Barat, Jepang, Hongkong dan Taiwan. PKT melalui blokade internet, satelit TV, dan media massa, telah mengendalikan apa saja yang boleh dilihat oleh rakyat Tiongkok, dan apa saja yang perlu dihalau ke luar. Kebebasan seks, gengster, gaya hidup mutan dari Barat dan lainnya, secara sengaja diperkenalkan masuk ke Tiongkok, ditambah dengan ‘Kebudayaan Partai’ PKT, sehingga berbagai “Kebudayaan” kotor dan menjijikkan mulai mengendap di dalam sebuah lingkup lingkungan yang saling menutupi. Hal ini telah menciptakan lingkup negara berbudaya partai, persis sebuah lubang kotoran yang sudah lama sekali tidak dibersihkan, yang masuk ke dalam semuanya adalah kotoran. Seiring berlalunya waktu, telah mengendap paham komunis fundamentalis, Kebudayaan Partai yang telah berubah bentuk akibat campuran dari sana-sini, berbagai hal sampah dalam kebudayaan sejarah Tiongkok yang sengaja dikumpulkan dan disebarkan oleh PKT, gaya hidup mutan dari Barat dan lainnya, benda-benda kotor ini seiring dengan lamanya waktu endapan dan fermentasi berubah menjadi semakin tebal, sehingga orang-orang makin sulit membebaskan diri.

Kebudayaan lubang kotoran yang tertutup ini mempunyai daya korosif yang sangat kuat, hanya segelintir rakyat Tiongkok yang berkesempatan merasakan sendiri dunia luar, atau memahami fakta melalui berbagai cara lainnya, mereka ini relatif lebih sedikit tercemar. Mayoritas rakyat Tiongkok tidak akan bisa membebaskan diri dari kebudayaan lubang kotoran ini, selama bertahun-tahun sejak lahir hingga tumbuh dewasa, semuanya dipaksa untuk hidup dalam kebudayaan lubang kotoran ini, tidak bisa menyentuh masyarakat normal umat manusia dan Kebudayaan Tradisional yang sesungguhnya.

Ini menyebabkan banyak orang Tiongkok dalam hal penilaian, kecerdasan, pemikiran hingga luasnya visi, tidak dapat keluar dari lingkup kebudayaan lubang kotoran ini. Tanpa adanya referensi dari nilai-nilai universal dan Kebudayaan Tradisional, menyebabkan banyak rakyat Tiongkok kehilangan kemampuan untuk membedakan benar dan salah serta keberanian untuk berpikir secara independen dari perspektif moralitas; segala pemikiran-perilaku-sistem nilai dan lainnya, semuanya menggunakan kriteria kebudayaan lubang kotoran ini sebagai referensi, sama sekali tidak tahu bahwa manusia masih memiliki cara hidup yang benar. Begitu mereka melangkah keluar dari pintu negara, ketika bertemu relawan yang mengungkap kejahatan PKT dan mendorong rakyat Tiongkok mundur dari partai – liga pemuda – pionir muda, mereka bahkan tidak dapat memahami motivasi dari para relawan ini, tidak percaya ada orang tanpa peduli nama-kepentingan, rela berjerih-payah bahkan dipandang hina oleh orang-orang hanya demi menyebarkan fakta kebenaran, dan semuanya ini berasal dari hati nurani dan keyakinan.

Berbagai perilaku menjijikkan yang menempel di atas tubuh rakyat Tiongkok sekarang ini, secara masif dikarenakan sirkulasi berulang polusi dalam lingkungan kebudayaan lubang kotoran yang tertutup rapat hasil ciptaan PKT. “Jika Masuk ke Toko Ikan Asin, Lama-Kelamaan Tidak Akan Tercium Baunya.” [Kongzi Jiayu] Karena dalam waktu lama berada dalam lingkungan semacam ini, banyak orang sepenuhnya tidak sadar akan hal ini, bahkan menikmatinya, sama sekali tidak pernah terbayang kebudayaan masyarakat yang berbeda, apalagi berkeinginan untuk membersihkan dan menyingkirkan kebudayaan lubang kotoran PKT ini.

*Kongzi Jiayu, diterjemahkan sebagai The School Sayings of Confucius atau Family Sayings of Confucius, adalah kumpulan ucapan dari Konfusius, yang ditulis sebagai suplemen untuk Analects [Lunyu]. (Wikipedia)

b. Mayat Berjalan

Selain menuntut siswa SD secara kolektif bergabung dengan pionir muda dan siswa sekolah menengah bergabung dengan liga pemuda, PKT juga menuntut anggota partai agar mereka tiada hentinya “mengingat kembali Sumpah Anggota Partai”. Juga artinya menuntut mereka “menyembah roh jahat”, bahkan harus terus menyembah, sampai mereka sepenuhnya menjadi “alat partai yang jinak”, yang tidak lagi memiliki watak hakiki manusia.

Setelah PKT menghancurkan semua kepercayaan, serentak juga menjadikan Komunisme sebagai suatu kepercayaan, dan dicekok-paksa kepada rakyat Tiongkok. Namun Komunisme adalah sebuah ajaran sesat, setelah Era Reformasi dan Keterbukaan, dari anggota biasa hingga pimpinan partai sudah tak ada seorang pun yang percaya Komunisme. Kepercayaan tradisional telah digulingkan, topeng palsu Komunisme telah terbongkar, sehingga berbagai arus pemikiran masuk memanfaatkan celah yang ada, dan berhasil menduduki hati rakyat Tiongkok.

PKT menggunakan kebijakan dan hukumnya untuk memerangi niat Bajik terakhir manusia yang hanya tersisa sedikit ini. Ada yang memiliki nurani ingin membantu orang tua dan anak kecil, bermurah hati menyumbang, berani menegakkan keadilan, namun dikarenakan rasa takut difitnah dan ditipu, sehingga lebih memilih memandang tapi tidak kelihatan, berpura-pura tuli. Hal ini telah menyebabkan banyak orang Tiongkok sekarang ini, bukan saja tidak memiliki sifat Ilahi, bahkan watak hakiki manusia pun sudah tidak punya.

Selaku manusia selain mengejar kehidupan materi, juga memiliki kebutuhan alami terhadap kehidupan spiritual. Tidak peduli orang itu seperti apa, hidup di dunia ini pasti akan mengeksplorasi jawaban atas pertanyaan utama mengapa saya hidup, hingga jawaban tentang kehidupan, kematian, kebahagiaan, kemalangan dan lainnya. Manusia yang berada dalam masyarakat bebas, walau tidak memiliki agama dan kepercayaan, namun dengan pengejaran terhadap “kebebasan”, “keadilan”, dan nilai sekuler normal lainnya, juga dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan spiritual manusia. Sebaliknya dalam masyarakat yang terputus dengan nilai tradisi dan mendapat tekanan berat politik, mata orang-orang ditutupi oleh kepalsuan, imajiner, dan kejahatan, kebutuhan spiritual orang-orang terpaksa berganti menjadi putus-asa dan kemerosotan. Akibatnya banyak orang hanya menjadi cangkang kosong yang berwujud manusia, yang tidak memiliki pemikiran dan perilaku, juga etika-moral layaknya seorang manusia. Orang semacam ini, pantas disebut dengan “Mayat Berjalan”.

Ini bukanlah “persoalan pembangunan”, lebih-lebih tidak bisa “diselesaikan dengan pembangunan lebih lanjut”; tapi ini adalah konspirasi roh jahat dalam memusnahkan umat manusia secara keseluruhan.

c. Mentalitas Akhir Zaman

Sebuah bangsa yang dalam hatinya tidak menaruh harapan dan sepenuhnya kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan, bangsa yang tidak mengharapkan dan mengejar kebaikan hati dan keadilan, merupakan bangsa yang sedang melangkah ke arah kemusnahan. Segenap lingkungan sosial Tiongkok zaman sekarang adalah mengagungkan kejahatan dan menolak kebajikan. Meskipun beberapa orang berkumpul bersama, juga tak ada yang berani mengaku dirinya percaya Tuhan, karena takut akan ditertawai, ditolak, diserang oleh orang lain.

Rakyat Tiongkok yang sudah tidak memiliki kepercayaan spiritual, mulai secara gila-gilaan menyembah emas dan uang, sehingga Fetisisme pun menjadi agama baru. Ribuan hingga jutaan anak muda menjuluki idola mereka dengan sebutan “Tuhan” [God]. Di konser beberapa “Selebriti”, para pengemar dan “fans” seperti orang mabuk, tergila-gila, dan menangis tersedu-sedu. Ada penyanyi dan bintang film yang moralnya telah rusak, namun malah disembah layaknya sosok Tuhan. Ada sejumlah anak muda yang tidak ragu menghabiskan uang, ke mana-mana mengejar idolanya. Ketika orang-orang terbiasa memanggil idola sexy pujaan mereka dengan sebutan “Tuhan”, saat anda memberitahu dia bahwa “Tuhan telah datang”, kira-kira apa komentar dia?

Selain secara gila-gilaan mengejar uang dan materi, banyak orang juga dipenuhi sifat bobrok, putus asa, pembangkang yang mencengangkan. Mereka kecanduan alkohol, narkoba, judi, seks bebas; sibuk dengan game online dan media sosial; terlena oleh novel fantasi-horor-supranatural; sehingga mereka terlihat kacau balau dan kurang waras, karena kegilaan dan kekacauan telah menempati celah kekosongan dunia spiritnya.

Pejabat tinggi PKT juga menganut mentalitas akhir zaman yang destruktif semacam ini. Zhu Chenghu selaku dekan PLA National Defence University mengancam: “Jika Amerika mengintervensi perang Selat Taiwan, Tiongkok akan ‘terlebih dulu’ menggunakan senjata nuklir, agar ratusan kota di Amerika menjadi rata dengan tanah, walau kota Xi’an hingga ujung timur Tiongkok harus mengalami kehancuran juga tiada keraguan sedikit pun”. Dalam pidato internal dia lebih meledak-ledak lagi: “PKT harus menimbun senjata nuklir, untuk memusnahkan separuh populasi umat manusia”. Tentu saja, yang dimaksud “tiada keraguan sedikit pun” adalah mengorbankan nyawa rakyat Tiongkok. Karena begitu ada perang nuklir, mereka dapat bersembunyi dalam bunker nuklir yang telah dipersiapkan jauh hari untuk mereka sendiri.

*Komentar Zhu Chenghu saat wawancara dengan Reporter Wall Street Journal ini sekaligus mematahkan kebijakan senjata nuklir Tiongkok sendiri, yakni ‘No First Use’ policy.

Mentalitas akhir zaman yang menguasai seluruh masyarakat telah menyebabkan ketidak-pedulian serius terhadap nyawa kehidupan, ini termasuk ketidak-pedulian Zhu Chenghu terhadap nyawa kehidupan orang lain, juga termasuk ketidak-pedulian banyak orang terhadap nyawa kehidupan diri sendiri. “Hanya berharap melewati hari saja”, “setelah melewati hari ini tiada hari esok”, “nikmati hidup selagi bisa”, “setelah dahaga terpuaskan boleh mati”, mengejar kesenangan duniawi tanpa batas di tengah keputus-asaan akhir zaman. Insiden keji yang terekspos pada akhir November 2017 yakni kekerasan anak di taman kanak-kanak Beijing yang mengundang kemurkaan publik, hanyalah salah satu refleksi dari mentalitas semacam ini.

d. Tiada Kesempatan untuk Diselamatkan

Sekarang ini banyak orang tidak mengenal Kebudayaan Tradisional Tiongkok, juga tidak mengetahui sejarah Partai Komunis Tiongkok. Mereka tidak memiliki kebudayaan, tidak mengerti sejarah, tidak mementingkan moral, tidak memiliki konsep benar-salah, tidak percaya eksistensi Tuhan, dalam otak hanya ada uang-kekuasaan-nafsu keinginan. Ketika membahas Tuhan dengan mereka, mereka akan merasa anda sudah terlalu basi. Bahkan ketika utusan Tuhan menggunakan kata-kata Bajik untuk menyadarkan mereka, mereka juga tidak akan percaya.

Tuhan menciptakan manusia, bahkan telah menetapkan kriteria selaku seorang manusia. Jika telah kehilangan kriteria ini, di mata Tuhan tidak lebih hanyalah sesosok ‘Mayat Berjalan’ yang berwujud manusia, sama sekali tidak layak disebut manusia lagi. Roh jahat komunis justru ingin menginjak-injak martabat manusia, sekarang ini banyak sekali orang Tiongkok yang telah dimutasi oleh PKT hingga sudah tidak mirip manusia lagi, dan Tuhan pun sudah tidak menganggap orang semacam ini sebagai manusia. Tanpa adanya berkat dari Tuhan, manusia akan jatuh terdegradasi ke bawah dengan cepat, hingga pada suatu hari, ketika manusia sudah sepenuhnya tidak layak lagi, maka dengan terpaksa harus dihancurkan.

Ini sungguh sangat berbahaya!

******

Roh jahat komunis adalah terbentuk dari “Kebencian”, di tengah operasi jangka panjangnya, ia telah menanamkan selapis materi “Kebencian” ke dalam tubuh rakyat Tiongkok. “Kebencian” ini menghasilkan kekerasan, pembantaian, dan segala macam sifat keji. Hanya dengan pemulihan hati nurani dan watak hakiki manusia, barulah ada harapan untuk menyingkirkan materi “Kebencian” ini.

Demi memusnahkan seluruh umat manusia, partai komunis telah merusak Kebudayaan Tradisional bangsa Tionghoa, mengubah manusia menjadi ‘Bukan Manusia’, dan sebuah negara yang pernah memiliki peradaban tinggi nan gemilang diubah menjadi negara yang bukan negara lagi.

Tuhan berbelas kasih kepada manusia. Semua kehidupan berasal dari dunia Langit yang indah, Tuhan tidak berkenan melihat mereka dihancurkan begitu saja, ini sebabnya terus-menerus memberikan seruan penuh belas kasih. Yang dapat memahami fenomena Langit dan menyadari belas kasih Tuhan, barulah dapat melihat harapan untuk memperoleh penyelamatan.

Cerai-beraikan PKT, singkirkan sepenuhnya segala bentuk manifestasi paham komunis di dunia, kembalilah ke jalur tradisional, pertahankan kebaikan dalam lubuk hati, dengan demikian semua kehidupan barulah memiliki harapan! (Bersambung)

Untuk membaca bagian lain, silahkan klik di sini.

Tonton di Youtube, silahkan klik di sini.